SEMARANGTENGAH, AYOSEMARANG.COM -- Memasuki Musim Hujan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mendorong BPBD Semarang untuk menguatkan mitigasi bencana.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, langkah mitigasi bencana bisa ditambah dengan memasang early warning system (EWS) di tempat rawan bencana.
AYO BACA : BPBD Kota Semarang Ajukan Anggaran Peralatan Rp1,3 Miliar di 2020
"Contohnya EWS busa di pasang du sungai-sungai yang punya potensi bencana, seperti di Banjir Kanal Timur (BKT), Banjir Kanal Barat (BKB), Beringin, dan Kaligarang," ujarnya, Sabtu (11/1/2020).
Selain itu, di juga meminta agar BPBD juga terus melakukan pengecekan terkait bantuan logistik yang nantinya diberikan kepada korban bencana.
AYO BACA : Peduli Bencana, PWNU Dirikan Posko Bersama NU Peduli Jawa Tengah
"Kami pesan cek lagi logistik. Kalau ada makanan yang expired seperti mie instan, kecap, dan lainnya disingkirkan. Jangan sampai diberikan kepada masyarakat," katanya.
Sementara, Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono menerangkan, saat ini BPBD telah memasang EWS di tiga tempat. Yakni di Kali Pengkol, Kali Babon untuk pantau bencana banjir. Satu di Sukorejo Gunungpati.
"Pada 2020, kami rencanakan pemasangan dua EWS di Sungai Bringin. Insyaallah tiap tahun kami akan programkan penambahan EWS, termasuk di BKT dan Sungai Kaligarang," katanya.
Di sisi lain, kelurahan siaga bencana (KSB) juga terus bersiaga. Mereka diberi pelatihan dalam mitigasi bencana. "Diharapkan mereka bisa sebagai ujung tombak dalam memberikan infirmasi dan tindakan kepada masyarakat kalau ada bencana apa yang harus dilakukan dan lainnya," tukasnya.
AYO BACA : BPBD Kota Semarang Dirikan Dapur Umum di Kaligawe