SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengusulkan pemerintah pusat agar tidak ada libur panjang saat perayaan Imlek tahun ini. Hal itu menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di Indonesia setelah adanya libur panjang pada Desember dan Januari lalu.
Tidak usah (ada libur panjang), kita sudah usulkan ke pemerintah pusat. Kayaknya tidak perlu ada libur panjang, katanya ditemui usai memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (1/2/2021).
Gubernur juga meminta tidak ada perayaan-perayaan saat merayakan Imlek tersebut. Perayaan seperti pertunjukan Barongsai, pesta kembang api atau perayaan yang menimbulkan keramaian.
AYO BACA : PPKM Diperpanjang, Ganjar Siapkan Anggaran Rp1 Triliun
Kalau ibadah boleh, kan ibadah bisa virtual, tegasnya.
Dia menerangkan, dari evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jateng menunjukkan hasil yang belum optimal. Beberapa daerah masih terjadi peningkatan kasus Covid-19, diantaranya Cilacap, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Kota Semarang, Temanggung dan Blora.
Maka harus ada upaya untuk memperbaiki kondisi ini. Meskipun dari sisi penanganan kesehatan, PPKM Jateng hasilnya sudah bagus, yakni tingkat keterisian tempat tidur baik ICU maupun isolasi di rumah sakit Jateng di bawah 60 persen, tepatnya untuk ICU 49,95 persen dan isolasi 53,53 persen, pungkasnya.
AYO BACA : Mengenal Asal-usul Wayang Potehi, Kesenian Wayang Khas Tionghoa
Secara hasil, pelaksanaan PPKM jilid pertama di Jateng lanjut Ganjar sudah menunjukkan hasil positif. Dari tingkat penanganan rumah sakit, saat ini Bed Occupacion Rate (BOR) atau angka rata-rata keterisian tempat tidur di rumah sakit Jateng berada di bawah 60 persen semuanya.
Jadi capaiannya muncul dari sisi penanganan kesehatan. Tempat tidur isolasi dan ICU semuanya terkendali. Bahkan untuk tempat isolasi terpusat yang kami sediakan, sampai hari ini tidak pernah penuh, tegasnya.
Memang Ganjar mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, khususnya pada tingkat partisipasi masyarakat. Nantinya, potensi-potensi kerumunan akan dilakukan penataan dengan baik, seperti pasar, mall dan sebagainya.
Ada banyak yang bisa dilakukan disisa waktu seminggu ini. Penataan-penataan di tingkat Kabupaten/Kota yang ada yang mengalami peningkatan. Tadi dilaporkan pak Menko, ada beberapa Kabupaten/Kota yang mengalami peningkatan di Jateng selama PPKM, yakni Kabupaten Semarang, Kota Solo dan Kabupaten Jepara. Nanti tiga ini akan kami dampingi agar kemudian bisa terkendali, tegasnya.
AYO BACA : Ganjar Pakai Kaus \'Saya Sudah Divaksin Dua Kali\' Sosialisasikan Vaksin Aman