Perayaan HUT RI Serba Dibatasi, Penjual Bendera Pinggir Jalan Merana

- Jumat, 13 Agustus 2021 | 11:48 WIB
Penjual bendera HUT RI di Jalan Brigjen Sudiarto Pedurungan ikut terdampak pandemi.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Penjual bendera HUT RI di Jalan Brigjen Sudiarto Pedurungan ikut terdampak pandemi. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

PEDURUNGAN, AYOSEMARANG.COM -- Setiap tahun jelang perayaan HUT RI, di pinggiran jalan selalu bermunculan penjual bendera dadakan.

penjual bendera ini hadir tentu saja karena menyesuaikan momen HUT RI. Sebab warga akan memasang bendera di rumah-rumah dalam rangka menyambut hari kemerdekaan.

Namun belakangan, perayaan HUT RI ke-76 bertepatan dengan pandemi Covid-19. Berbagai perayaan pun dibatasi oleh Pemerintah karena kekhawatiran terjadi klaster baru.

Baca Juga: Catat, Link dan Cara Download Logo HUT RI 76

Lalu bagaimana nasib para penjual bendera di pinggir jalan tersebut?

Lamiono, salah seorang penjual bendera yang melapak di Jalan Brigjen Sudiarto Pedurungan mengungkapkan jika pendapatannya tambah menurun pada Agustus tahun ini.

"Turunnya sampai 50%. Kalau sebelum pandemi di tanggal segini bisa menjual 400 tiang dan 200 bendera. Tahun kemarin hanya bisa menjual 200 tiang dan 60 bendera. Tahun ini setengahnya dari itu. Masih banyak sisanya," ujar Lamiono saat ditemui, Kamis 12 Agustus 2021.

Laminono membeberkan jika sebelum pandemi lapaknya sudah ramai pembeli sejak tanggal 1 hingga 10 Agustus. Namun untuk tahun ini tampaknya hal itu tidak ditemui kembali.

Baca Juga: Rangkaian Acara Pernikahan Rizky Billar dan Lesti Kejora Disiarkan TV, Ini Jadwalnya

Kebanyakan orang yang membeli tiang bendera dan umbul-umbul kepada dirinya digunakan untuk menghias jalanan kampung. Membelinya pun juga langsung dalam jumlah yang banyak.

Sementara untuk bendera pembelinya lebih banyak dari perseorangan. Satu bendera ukuran 40x60 dibandrol dengan harga Rp 25.000. Sementara untuk yang besar ukuran 60x90 dihargai Rp 35.000.

"Kalau sudah mepet malah sepi. Karena orang sudah pada pasang bendera di rumah masing-masing," jelasnya.

Sebelumnya pria 63 tahun itu berprofesi menjadi supir truk. Namun karena mengidap vertigo, dia memutuskan untuk berhenti sejak 5 tahun yang lalu. Untuk tetap bertahan, Lamiono menjajal bisnis kue keliling dan bendera.

Baca Juga: Mendagri Terbitkan Pedoman Peringatan HUT RI 17 Agustus Secara Sederhana

Halaman:

Editor: adib auliawan herlambang

Sumber: Audrian Firhannusa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Besok, PKL Alun-alun Kaliwungu Pindah ke Shelter

Jumat, 31 Maret 2023 | 14:20 WIB
X