Perangkat Desa dan Sukarelawan di Sragen Peringati HUT RI dengan Bagi Ketan Merah Putih

- Selasa, 17 Agustus 2021 | 22:08 WIB
Kepala Desa Sepat Mulyono (kanan) bersama perwakilan sukarelawan Poldes menunjukkan ketan merah putih dengan tulisan HUT ke-76 RI di sela-sela pembagian ketan kepada warga di Desa Sepat, Masaran, Sragen. (Istimewa/Pemdes Sepat)
Kepala Desa Sepat Mulyono (kanan) bersama perwakilan sukarelawan Poldes menunjukkan ketan merah putih dengan tulisan HUT ke-76 RI di sela-sela pembagian ketan kepada warga di Desa Sepat, Masaran, Sragen. (Istimewa/Pemdes Sepat)

SRAGEN-AYOSEMARANG.COM -- Dalam memperingati Hari Kemerdekaan ke-76 RI, Para perangkat Desa Sepat, Masaran, Sragen bersama para sukarelawan Poldes Sepat melakukan bakti sosial.

Kali ini, baksos dalam rangka HUT RI dilakukan dengan cara yang menarik.'

Menariknya, baksos HUT RI itu diakukan dengan membuat 1.000 bungkus ketan merah putih dan dibagikan kepada para warga di pondok pesantren dan masyarakat umum.

Baca Juga: Lahir Tanggal 17 Agustus, Balita di Sragen Ini Dinamai Putri Merah Putih

Kegiatan tersebut diinisiasi Kepala Desa Sepat Mulyono bersama sukarelawan Poldes Sepat, Masaran, Sragen.

epala Desa Sepat Mulyono mengatakan, ketan meran putih itu dimasak sembilan orang ibu anggota PKK.

Ketan dengan warna merah dan putih itu kemudian dikemas dalam plastik dan dibagikan kepada warga.

“Ada 1.000 paket yang kami buat. Ketan merah putih itu diberikan kepada empat pondok pesantren di wilayah Dukuh Wonorejo, Pilangbangu, dan para warga umum di Dukuh Tembokrejo dan warga di sepanjang jalan utama Sepat. Pembagian ketan merah putih itu beberapa tahun lalu pernah dilakukan,” ujar Mulyono dilansir dari solopos.com, Selasa 17 Agustus 2021.

Dia mengatakan pembagian 1.000 paket itu ludes dalam waktu 1,5 jam. Dia mengatakan mereka berangkat pukul 09.30 WIB dan selesai pukul 11.00 WIB.

Selain membagikan ketan merah putih, Mulyono juga membagikan sembako dan uang saku kepada 76 orang anak yatim di lingkungan Desa Sepat.

Dia mengatakan pemberian bantuan sosial itu berasal dari dana swadaya masyarakat dan sukarelawan Poldes.

Santuan anak yatim itu, dilakukan di Balai Desa Sepat dengan menghadirkan perwakilan 30 orang anak yatim.

“Mereka berusia balita sampai usia SMP. Mereka mendapat sembako dan uang tunai. Dari 30 orang perwakilan anak yatim itu ada tujuh orang yang yatim karena salah satu orang tuanya meninggal dunia dengan status terkonfirmasi Covid-19. Jadi yang meninggal karena Covid-19 itu ada yang ibunya atau bapaknya,” imbuhnya.

Baca Juga: Aksi Pencurian Apotek di Sragen, Uang Tunai dan Obat-Obatan Digondol

Halaman:

Editor: Vedyana Ardyansah

Sumber: Solopos

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X