bisnis

PGN Pertahankan Performa Operasional dan Dukung Ketahanan Energi Nasional pada Kuartal I 2025

Rabu, 30 April 2025 | 10:16 WIB
PGN tetap berkomitmen memperkuat ketahanan energi nasiona.l (dok PGN.)

 

 

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM– PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), anak usaha Subholding Gas Pertamina, menunjukkan performa operasional yang tangguh pada Kuartal I 2025, meskipun menghadapi tantangan dari kondisi geopolitik dan volatilitas harga energi global. PGN tetap konsisten memperkuat ketahanan energi nasional dengan mengoptimalkan infrastruktur dan mengelola pasokan gas bumi secara terpadu.

Selama Januari hingga Maret 2025, PGN menyalurkan gas sebesar 861 BBTUD dan mentransmisikan 1.602 MMSCFD. Tingkat keandalan infrastruktur mencapai 99,9%, mendukung layanan bagi lebih dari 820 ribu pelanggan di Indonesia, yang terdiri atas 817.420 rumah tangga, 2.587 pelanggan UMKM, serta 3.291 pelanggan industri dan komersial.

Menurut Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, kuartal ini merupakan momentum konsolidasi strategi di tengah perubahan lanskap pasokan energi dalam negeri.

“Kami tetap fokus pada efisiensi operasional, stabilitas pasokan, dan percepatan proyek strategis seperti perluasan jaringan gas rumah tangga dan pengembangan infrastruktur LNG,” ujar Fajriyah pada Rabu (30/4/2025).

Mengikuti kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), PGN memprioritaskan gas pipa untuk kebutuhan industri strategis penerima HGBT guna menjaga daya saing nasional. Namun, terbatasnya pasokan akibat menurunnya produksi di beberapa ladang gas di Jawa dan Sumatera mendorong PGN memaksimalkan pemanfaatan fasilitas regasifikasi LNG di Lampung, Arun, dan Jawa Barat. Langkah ini bertujuan memastikan ketersediaan energi, terutama bagi sektor kelistrikan dan industri non-HGBT.

Kontrak Terminal Usage Agreement (TUA) untuk FSRU Lampung mencatat volume 109 BBTUD, sementara LNG Arun mencapai 128 BBTUD dan FSRU Jawa Barat menyumbang 294 BBTUD.

PGN juga memberikan kontribusi melalui sektor lain seperti transportasi minyak (171.943 BOEPD), lifting migas (16.461 BOEPD), dan perdagangan LNG internasional (68 BBTUD).

Secara finansial, PGN meraih pendapatan sebesar USD 967 juta, tumbuh 2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. EBITDA tercatat USD 205 juta, dengan laba bersih sebesar USD 62 juta. Meskipun dipengaruhi oleh tekanan geopolitik dan fluktuasi nilai tukar serta harga minyak, PGN mampu menjaga margin keuntungan melalui efisiensi, penguatan operasional, dan optimalisasi penggunaan dana internal.

“Kami terus mempercepat pelaksanaan proyek strategis dan menjaga kelancaran operasional agar manfaat gas bumi dapat dirasakan lebih luas untuk mendukung ekonomi nasional,” tambah Fajriyah.

Penetapan PGN sebagai pemegang Hak Khusus untuk Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) Gas Bumi di Batam oleh BPH Migas menjadi langkah strategis berikutnya. Hal ini membuka potensi pengembangan sekitar 16.000 sambungan rumah tangga, industri, dan komersial hingga tahun 2027.

“Kami terus melakukan investasi strategis untuk meningkatkan pemanfaatan gas dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Fajriyah.

PGN tetap berkomitmen memperkuat ketahanan energi nasional serta menjalin sinergi dengan pemerintah, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjamin pasokan gas yang andal bagi sektor industri dan komersial di Tanah Air. ***

Tags

Terkini