SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Ketika industri kecantikan terus berubah dengan cepat dan produk baru bermunculan silih berganti, hanya sedikit brand lokal yang mampu bertahan puluhan tahun dan tetap relevan. Salah satunya adalah DeBiuryn, derma cosmetics asal Semarang yang sudah melewati berbagai era tren dan teknologi.
Di tengah persaingan yang semakin sesak, merek ini justru terlihat semakin matang, terarah, dan percaya diri. Konsistensi DeBiuryn bertahan selama hampir lima dekade tidak lepas dari fondasi yang dibangun sejak awal: riset ilmiah, kualitas klinis, dan komitmen terhadap kesehatan kulit perempuan Indonesia.
Warisan tersebut kini diperkuat dengan inovasi digital yang membuat layanan dan produknya lebih mudah dijangkau masyarakat luas. DeBiuryn berakar dari visi seorang pelopor estetika medis, dr. Arini Prawono (Dipl. CIBTAC), yang mendirikan klinik pertamanya pada tahun 1976. Brand DeBiuryn sendiri hadir pada 1985 sebagai jawaban atas kebutuhan akan produk perawatan kulit berbasis ilmu dermatologi, bukan tren sesaat. Transformasi besar terjadi ketika generasi penerus membawa pendekatan baru tanpa meninggalkan nilai lama. DeBiuryn digerakkan oleh dua kekuatan: Visi pendiri lama dan Inovasi Para Ahli.
Dalam situasi ini, DeBiuryn membawa kembali pada esensi kulit sehat melalui formulasi berbasis bahan alami yang dipadukan dengan ilmu pengetahuan. DeBiuryn menjelaskan bahwa tujuan utama mereka bukan membuat produk yang cepat viral, tetapi menghadirkan perawatan yang memperkuat struktur kulit dan menyehatkan dari dalam.
Baca Juga: Prediksi UMK Depok 2026: Perkiraan Kenaikan Berdasarkan Tren 5 Tahun dan Tuntutan Buruh
“Produk DeBiuryn fokus pada kulit sehat seperti asalnya masing-masing. Ini cukup penting. Supaya orang nggak sekadar ikutin viral seharusnya, dengan pendekatan alami, natural, dan ilmu pengetahuan. Kami punya tim R&D yang cukup kuat, Dermato Pharmacist yang paham kulit orang Indonesia,” jelas Dr. apt. Rendra Pranadipa, Chief Scientific Officer DeBiuryn, di Esthetico Derma Institute (Pusat Riset & Edukasi) Semarang, Kamis (27/11/25)
Fokus mereka sederhana namun fundamental, yakni setiap orang memiliki karakteristik kulit yang berbeda, sehingga perawatan yang diberikan pun harus selaras dengan kondisi alami kulit masing-masing. Bukan sekadar mengikuti tren yang sedang ramai.
Pendekatan ini menjadi pembeda utama DeBiuryn dibandingkan brand yang mengandalkan kehebohan jangka pendek. Mereka tidak terpaku pada satu bahan yang sedang viral, melainkan memperhatikan kecocokan dan manfaat menyeluruh bagi struktur kulit.
Menurut Pranadipa, bahan alami memang penting, tetapi bukan satu-satunya faktor penentu efektivitas skincare. Cara bahan tersebut diformulasi, distabilkan, dan dikombinasikan adalah bagian paling krusial.
“Fokus DeBiuryn pada menyehatkan kulit sesuai dengan seharusnya. Beda DeBiuryn dengan produk viral yang sifatnya short term. Kami menggabungkan natural dan scientific. Ingredient penting, tapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana formulasinya,” tambahnya.
Dengan lebih dari 100 solusi perawatan, DeBiuryn mengembangkan tiap produknya melalui pengujian ilmiah, penyesuaian dengan iklim tropis, hingga kebutuhan kulit perempuan Indonesia yang sangat beragam. Di Esthetico Derma Institute, pengunjung dapat melihat bagaimana setiap produk DeBiuryn melewati tahapan riset, uji stabilitas, dan verifikasi klinis. Tim ahli dermato farmasi memastikan setiap bahan bekerja optimal sesuai fungsinya, aman untuk penggunaan jangka panjang, dan tetap mempertahankan kualitas klinik (Clinical Grade).