bisnis

Bank Mandiri Dukung Pemerintah Dorong Keran Investasi lewat MIF 2022

Rabu, 9 Februari 2022 | 14:24 WIB
Mandiri Investment Forum (MIF) 2022 di Jakarta, Rabu 9 Februari 2022. (istimewa/Bank Mandiri)

Kini, aktivitas bisnis dari seluruh sektor telah beranjak ke teknologi digital digital untuk mengelola bisnis. Untuk itu menurut Kartika, BUMN harus gesit dan adaptif dalam menyambut tren digitalisasi agar dapat bersaing dan bertahan. Baik melalui investasi teknologi informasi (TI) maupun Sumber Daya Manusia (SDM) harus dipersiapkan.

“Digitalisasi saat ini telah menjadi gerakan global, seluruh perusahaan termasuk BUMN perlu menyiapkan dan mengimplementasi strategi serta rencana transformasi bisnis guna mengantisipasi tren digital dan beralih ke pengembangan di sektor berkelanjutan (ESG) secara lebih matang dan strategis," terang Kartika.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tanggung Jawab Polemik Wadas, Pastikan Warga yang Ditangkap Segera Dibebaskan

Komitmen Bank Mandiri

Di samping melalui perhelatan Mandiri Investment Forum, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, komitmen Bank Mandiri dalam membangun iklim investasi yang kondusif di Indonesia telah direalisasikan antara lain melalui keberadaan kantor luar negeri (KLN) Bank Mandiri.

Saat ini kantor luar negeri Bank Mandiri berada di Shanghai (Tiongkok), Hongkong, Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), London (UK), Cayman Island dan Dili (Timor Leste).

''Tak hanya memfasilitasi kepentingan korporasi Indonesia di luar negeri, kehadiran KLN Bank Mandiri ini juga berperan untuk menjembatani kebutuhan korporasi global yang telah ataupun akan berbisnis di Indonesia, misalnya melalui jasa advisory atau fasilitator perdagangan," kata Panji.

Salah satunya melalui pengembangan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri yang dapat memberikan solusi atas berbagai kebutuhan finansial dan transaksi nasabah korporasi bahkan UMKM secara lebih efisien, praktis dan aman.

Hasilnya, sampai dengan akhir 2021 lalu platform digital Kopra by Mandiri mencatatkan transaksi wholesale channel sebesar Rp 13.500 triliun dan mampu melayani transaksi trade finance sebesar Rp 553 triliun serta bank guarantee mencapai Rp 94,3 triliun.

Panji menambahkan, forum investasi terbesar di Indonesia kali ini membahas beragam topik untuk merespon tantangan global, seperti normalisasi kebijakan dan potensi kenaikan suku bunga global sebagai respon tingginya inflasi akibat dampak dari permasalahan rantai pasok, serta kenaikan harga-harga komoditas.

Merespons berbagai tantangan global tersebut, lanjut Panji berbagai strategi dan kebijakan akan ditempuh oleh otoritas kebijakan, dalam upaya menyeimbangkan antara stabilitas ekonomi dan mendorong pemercepatan pemulihan.

"Kebijakan reformasi struktural juga akan berlanjut dengan fokus pada percepatan transformasi digital serta perekonomian berbasis ESG (environmental, social and governance) dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Topik-topik ini akan dibahas secara detil pada MIF 2022," ungkap Panji.

Bank Mandiri melalui Mandiri Sekuritas juga telah menunjukkan peran yang signifikan dalam menarik investasi ke Tanah Air, melalui promosi berbagai peluang investasi, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana menjelaskan, melalui Mandiri Investment Forum pihaknya mendukung Bank Mandiri dalam menghadirkan kesempatan berinvestasi bagi para investor dalam dan luar negeri melalui rangkaian acara Thematic Day dan Corporate Day.

Thematic Day kali ini terdiri dari Tech Day, dimana Mandiri Sekuritas menghadirkan perusahaan-perusahaan tech start up, unicorn dan decacorn Indonesia dan Asia Tenggara dari sektor-sektor yang tumbuh pesat, seperti pendidikan, kesehatan, serta agrikultur, dan perusahaan modal ventura.

Halaman:

Tags

Terkini