Air sungai yang berasal dari mata air di sela-sela tebing itulah yang mengalirkan air tawar, serta menghasilkan warna hijau toska jernih di hulunya.
Saking jernihnya, Anda dapat melihat bebatuan di dasar sungai sedalam 5 meter pada bagian hulunya.
Dengan kedalaman sekitar 5 meter dan tidak ada bebatuan yang besar di aliran sungai, membuat Anda dapat melakukan kegiatan cliff jumping dengan relatif aman.
Walaupun sungai ini memiliki aliran yang pendek, akan tetapi Anda bisa merasakah suhu air yang berbeda-beda.
Suhu air di dekat terbing terasa sangat dingin, khas pegunungan. Sementara air yang mendekati muara laut Teluk Bone memiliki suhu yang lebih hangat.
Dengan memiliki banyak keunikan, Sungai Tamborasi banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar daerah.
Selain bermain air, para wisatwan juga bisa membakar ikan atau duduk bersantai dan menikmati pemandangan indah di gazebo yang tersedia.
Untuk menuju ke Sungai Tamborasi, Anda harus menempuh sekitar 80 kilometer dari pusat kota Kolaka dengan perjalanan menggunakan mobil atau motor.
Setibanya di san,a pengunjung pun akan disambut dengan laut biru yang membentang dan pasir putih yang memanjang, mengingat lokasi Sungai Tamborasi ini memang terletak di pinggir laut dan mengalir hingga ke Laut Flores di Teluk Bone.
Anda pun akan disuguhkan dengan pemandangan air sungai dan air laut yang hanya dipisahkan oleh pantai pasir putih.
Bila Anda berkunjung ke Sungai Tamborasi, Anda tidak boleh melewatkan kegiatan mengikat tali di akar harapan.
Akar yang menjulur di tepi tebing karst ini dipercaya memiliki mitos, yaitu bila Anda tidak memiliki pasangan dan mengikat tali akar-akar tersebut, maka ia akan segera mendapatkan jodoh. Sementara yang sudah memiliki pasangan, maka hubungannya akan bertahan lama.
Bagaimana, tertarik mengunjungi sungai terpendek di dunia yang ada di Indonesia ini?(*)