AYOSEMARANG.COM -- Seorang pekerja proyek dilaporkan meninggal dunia setelah terjatuh dari ketinggian sekitar 10 meter di area kerja PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang.
Insiden maut ini terjadi di dalam lingkungan pabrik pupuk dan langsung menyita perhatian publik karena dugaan adanya upaya penutupan informasi oleh manajemen perusahaan.
Hingga kini, kepolisian setempat belum menerima laporan resmi terkait kecelakaan kerja tersebut. Kapolsek Kalidoni AKP Trisopa mengatakan bahwa pihaknya baru mengetahui kabar itu setelah informasi menyebar di kalangan internal perusahaan.
“Masalah itu tidak ada laporannya ke Polsek, kami juga baru dapat infonya. Ini kami akan cari data dan konfirmasi ke PT Pusri,” ujar AKP Trisopa, Senin 7 April 2025.
Minimnya transparansi dari pihak perusahaan pelat merah tersebut menimbulkan kecurigaan publik. Tidak ada pernyataan resmi dari PT Pusri mengenai penyebab maupun kronologi kejadian yang menyebabkan tewasnya seorang pekerja di area proyek tersebut.
Upaya konfirmasi dari awak media juga tak membuahkan hasil. Pihak humas dan bagian keselamatan kerja PT Pusri belum merespons panggilan maupun pesan singkat.
Kondisi serupa juga ditemukan saat mencoba menghubungi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sumatera Selatan. Lembaga yang seharusnya bertanggung jawab atas pengawasan keselamatan kerja itu memilih bungkam, padahal kasus ini menyangkut keselamatan nyawa pekerja.
Muncul dugaan kuat bahwa standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan PT Pusri belum diterapkan secara maksimal. Apalagi jika benar bahwa kecelakaan ini tidak dilaporkan ke otoritas berwenang seperti kepolisian dan Disnaker.