nasional

Menaker P2MI Abdul Kadir Karding: Kami Lindungi PMI di Timur Tengah, Pemberangkatan ke UEA Ditunda

Jumat, 27 Juni 2025 | 13:47 WIB
Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding menyatakan akan melindungi pekerja di Timur Tengah. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menegaskan komitmennya untuk melindungi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di kawasan Timur Tengah, khususnya di negara-negara yang terdampak konflik Iran dan Israel.

Hal ini disampaikan Karding saat menghadiri peresmian Migrant Center di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Kamis, 27 Juni 2025. Pernyataan tersebut muncul menyusul situasi geopolitik yang memanas, termasuk Qatar yang menjadi sorotan karena menjadi lokasi pangkalan militer Amerika Serikat dan masuk dalam jangkauan serangan balasan Iran.

"Iya banyak pertanyaan soal itu ke saya, ini Dirjen Perlindungan sudah saya minta untuk koordinasi dengan kedutaan besar Qatar dan sudah melakukan mitigasi. Intinya kami hadir melindungi, menjaga PMI yang ada di negara UEA, sekutunya Amerika, termasuk Qatar itu," kata Abdul Kadir usai meresmikan Migrant Center di Undip Semarang, Kamis 27 Juni 2025.

Baca Juga: Menteri Karding Resmikan Migrant Center di Undip, Jadi Pusat Pelatihan dan Informasi Kerja Luar Negeri

Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan komunikasi intensif dengan kedutaan besar RI di negara-negara yang terdampak konflik sebagai bentuk mitigasi dan upaya pengamanan bagi para pekerja migran.

Saat ditanya soal nasib calon pekerja migran yang akan diberangkatkan ke kawasan Timur Tengah, khususnya Uni Emirat Arab (UEA), Karding menyatakan kebijakan sementara diberlakukan untuk menghentikan pengiriman PMI ke wilayah tersebut.

"Sementara kita hold dulu untuk ke daerah Uni Emirat Arab terutama. Kalo pekerja sektor domestik sudah kita larang sejak 2011," jelasnya.

Baca Juga: Jenazah Pekerja Migran Kamboja Masih Tertahan dan Harus Bayar Rp160 Juta, Menteri P2MI Janji akan Tangani

Sementara itu, dari berbagai sumber diketahui bahwa evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari wilayah konflik telah dilakukan. Sebanyak 11 WNI telah tiba di Tanah Air dalam gelombang pertama evakuasi dari Iran. Total 97 WNI dievakuasi melalui jalur darat menuju Baku, Azerbaijan, sebagai respons cepat terhadap eskalasi konflik Iran–Israel.

Langkah ini mempertegas peran negara dalam hadir memberi perlindungan maksimal terhadap warga dan pekerja migran di luar negeri, terutama saat krisis internasional terjadi.

 

Tags

Terkini