AYOSEMARANG.COM -- DPD RI dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat sepakat memperkuat kampanye Green Democracy sebagai respon atas meningkatnya ancaman krisis iklim global. Kesepakatan ini dihasilkan dalam audiensi antara pimpinan DPD RI dan jajaran PWI Pusat di Gedung DPR/MPR RI, Jumat 21 November 2025.
Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin, didampingi Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai, menerima Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir dan pengurus pusat PWI untuk membahas urgensi paradigma politik baru yang lebih ramah lingkungan.
Sultan menjelaskan bahwa Green Democracy merupakan konsep pembangunan yang mengedepankan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan keberlanjutan lingkungan. Konsep ini, katanya, mendorong setiap kebijakan pemerintah tetap selaras dengan prinsip-prinsip ekologis.
"Tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang," jelas Sultan.
Sultan menilai isu perubahan iklim semakin relevan bagi generasi muda maupun kebijakan pembangunan pemerintahan Presiden Prabowo. Karena itu, ia mendorong PWI untuk menjadikan isu ini sebagai agenda strategis nasional.
"Jika PWI fokus pada isu ini, maka akan banyak generasi muda yang tertarik berkontribusi," tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Sultan menyatakan kesiapannya terlibat dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2026 di Banten. Ia mengusulkan penyelenggaraan dialog nasional mengenai Green Democracy dan mendorong lomba jurnalistik bertema peran DPD, perubahan iklim, serta konsep green ecology.
"Tolong Pak Kabiro Humas ini ditindaklanjuti," katanya.
PWI Siap Bawa Green Democracy ke Agenda Nasional
Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir, atau Cak Munir, menyambut tawaran tersebut dan menegaskan komitmen PWI untuk mengangkat Green Democracy sebagai tema utama HPN 2026.
"PWI melihat Green Democracy sebagai isu strategis yang relevan dengan masa depan bangsa. Kami berkomitmen menjadikannya salah satu isu dari kampanye saat Hari Pers Nasional (HPN) 2026 yang akan dipusatkan di Serang, Banten, pada 9 Februari 2026 mendatang," ujarnya.
Ia menambahkan, momentum HPN akan dimanfaatkan untuk mengedukasi publik, terutama kelompok muda, agar semakin sadar dan aktif berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Menurut Cak Munir, komitmen ekologis PWI telah berjalan sejak lama. Ia mencontohkan sejumlah kegiatan pelestarian lingkungan dalam gelaran HPN sebelumnya.
"Pada HPN 2020 di Kalsel, kami mewajibkan PWI Daerah membawa tiga jenis tanaman asal daerahnya. Lalu, saat HPN Jakarta, kami menanam mangrove dan menyumbang 10.000 pohon kepada pengelola Ancol," tutur Munir.