AYOSEMARANG.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, telah mengumumkan bahwa libur Idul Adha tahun 2023 kemungkinan akan diperpanjang menjadi dua hari, yaitu tanggal 28-29 Juni 2023.
Keputusan memperpanjang libur hari raya Idul Adha tahun 2023 ini masih menunggu arahan dan kebijakan dari Presiden Jokowi.
Pemerintah bersama Menpan RB berupaya mencari solusi terbaik untuk memastikan semua orang, termasuk aparatur sipil negara (ASN), dapat merayakan Hari Raya Idul Adha dengan baik.
Baca Juga: 7,7 Hektar Lahan Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal Ditempati Warga
Diskusi mengenai opsi ini telah dilakukan oleh empat menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menpan RB Azwar Anas, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor.
Mereka telah bersama-sama mencari solusi terbaik untuk libur Idul Adha, dan hasilnya masih menunggu arahan dari Presiden Jokowi.
"Kemarin sudah kita bahas, kita kaji bareng dalam rapat tingkat menteri di kantornya Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara). Hasilnya masih menunggu arahan dan kebijakan Bapak Presiden Jokowi," ujar Azwar Anas.
Baca Juga: Tidak Ada Cuti, Cek Jadwal Libur Lebaran Idul Adha 2023 di Sini, Muhammadiyah Minta 2 Hari Libur?
"Kami bersama-sama telah mencari solusi terbaik untuk libur Hari Raya Idul Adha bagi seluruh masyarakat, sehingga semuanya bisa berjalan baik, termasuk bagi para aparatur sipil negara (ASN)," lanjutnya.
Pelaksanaan Idul Adha tahun 2023 belum ditetapkan karena pemerintah akan menggelar Sidang Isbat pada tanggal 18 Juni 2023.
Namun, Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 28 Juni 2023 sebagai Hari Raya Idul Adha.
Baca Juga: Download Snow AI Profile DISINI, AI Korean Profile Picture Edit Foto Filter Muka Korea Gratis
Perbedaan tanggal perayaan Idul Adha antara Muhammadiyah dan pemerintah menjadi alasan munculnya usulan untuk memperpanjang libur menjadi dua hari.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan akan meninjau wacana ini, sedangkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengungkapkan perlunya mencari solusi bersama.