"Kami jarang ketemu. Tetapi sebagai sesama anggota IDI tentu tahu. Kalau secara personal tidak kenal dekat," jelasnya.
Baca Juga: Viral Pemotor Arogan di Trotoar, Warganet: Pengen Nampol Pemotor
Arif pun turut prihatin karena dalam kasus ini profesi dokter terlalu disorot. Ia menyebut kegiatan seseorang tidak bisa disangkutpautkan atau dipandang dengan fokus kepada profesi.
Dikataknnya, IDI Sukoharjo pun turut berbelasungkawa karena salah satu rekannya harus merenggang nyawa.
"Kami prihatin karena yang diblow up dokternya. Padahal mengenai kegiatan perilaku masing-masing kan bukan berbasis profesi, tapi lebih ke pribadi," pingkasnya Arif.