AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah menaikkan harga tiket Candi Borobudur untuk wisatawan lokal yang awalnya senilai Rp50 ribu menjadi Rp750 ribu.
Alasan harga tiket Candi Borobudur naik disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ia mengungkap jika kenaikan harga tiket Candi Borobudur ini bertujuan untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara.
"Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," jelas Luhut di di akun Instagram @luhut.pandjaitan, Minggu (5/6/2022).
Ia menambahkan, wisawatan yang masuk Candi Borobudur wajib menggunakan jasa tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.
Baca Juga: Cara Download Konten YouTube Jadi MP3 dengan YTMP3 Tanpa Aplikasi
Dilansir dari Suara--jaringan Ayosemarang, Luhut menegaskan komitmen pemerintah dalam sinergi konservasi dan pariwisata melalui mekanisme “single authority agency" agar Candi Borobudur bisa bersaing sebagai destinasi wisata berkualitas.
Demi mendukung hal itu, ia juga memastikan adanya layanan dengan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular, di kawasan Candi Borobudur.
"Rute perjalanan shuttle bus ini meliputi Borobudur-Malioboro-Prambanan. Dengan menggunakan kendaraan listrik dan EBT, saya rasa akan semakin mempertegas komitmen Indonesia dalam penggunaan energi ramah lingkungan," kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Ditentang
Sementara itu, Senator DPD dapil Jawa Tengah, DR Abdul Kolik menolak keras ide Luhut terkait kenaikan harga tiket Candi Borobudur.
Baca Juga: BSU 2022 Gagal Cair ke 7 Rekening yang Bermasalah Ini, Menaker Jawab Kapan Subsidi Upah Cair
"Saya menolak keras ide tersebut. Karena sangat merugikan bagi daerah kami," kata Kholik, dilansir dari Republika--jaringan Ayosemarang, Minggu (5/6/2022).
Menurut Kholik ide tersebut tak tepat dan akan merugikan pariwisata daerah, terutama Jawa Tengah. Tiket harus terjangkau wisatawan domestik. Ini salah satu sumber pendapatan masyarakat.