nasional

Nasib Tragis Muhammad Arief Sang Pencipta Lagu Genjer Genjer, Hilang Tak Pernah Kembali

Selasa, 27 September 2022 | 13:46 WIB
Sosok pencipta lagu Genjer Genjer yakni Muhammad Arief yang kini hilang tak pernah kembali. Hal ini pun, menjadi sebuah kesedihan anak dan istrinya sampai keluarganya itu di cap sebagai keluarga PKI. (YouTube/Idwar Anwar)

"Teman bapak yang cerita. Sampai saat ini saya tidak tahu bapak ada di mana. Dia tidak pernah kembali," kata Syamsi.

Seperti jatuh tertimpa tangga, Syamsi dan keluarganya pun mesti merasakan sakitnya dirundung oleh masyarakat sekitar.

Dalam artikel Kompas.com yang terbit pada 2014 silam, Syamsi mengungkapkan bahwa rumahnya masih sering dilempari batu oleh orang.

"Kasihan ibu saya. Stigma sebagai keluarga PKI membuat ia tertekan. Ibu meninggal pada tahun 1997, sampai hari ini, sering ada yang melempari rumah menggunakan batu. Saya kepikiran untuk menjual rumah ini, dan pindah ke mana gitu,” pungkas Syamsi.

"Capek dicap sebagai keluarga PKI," tambahnya.

Baca Juga: Ketahui 4 Fakta Mengejutkan Pasukan Tjakrabirawa yang Terseret Tragedi G30S PKI

Penderitaan Syamsi tidak hanya di situ. Stigma keluarga PKI dari masyarakat karena statusnya sebagai anak pencipta lagu Genjer-genjer membuatnya kesulitan dalam mendapat pekerjaan.

Syamsi bahkan mesti merasakan pedihnya di-PHK berkali-kali karena statusnya tersebut.

"Saya bekerja ke sana kemari, selalu saja diberhentikan. Saya sampai stres. Akhirnya sempat jualan, tetapi ya sama saja," akunya.

Dari hal itu, Syamsi sampai terpikirkan untuk pindah Negara saja.

"Sempat terpikir saya pindah negara agar tidak mengalami tekanan seperti ini," ungkapnya.

Tetapi tidak hanya Syamsi sendiri, penderitaan bahkan sampai kena ke anak-anaknya.

Untuk memutus rantai stigma itu, Syamsi sampai harus tinggal terpisah dengan anak-anak dan istrinya.

Bahkan, ia ikhlas tak diakui sebagai ayah agar anak-anaknya bisa hidup tanpa tekanan seperti dirinya.

"Mereka tinggal di sana. Kasihan jika tinggal di Banyuwangi, mereka tertekan karena dicap PKI. Kalau bisa, mereka tidak perlu mengaku sebagai anak saya. Sekarang mereka sudah bekerja," tutup Syamsi.*** 

Halaman:

Tags

Terkini