Pemprov Jateng dan BI Pulihkan Sawah Terdampak Banjir di Demak untuk Jaga Harga Beras

photo author
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 14:07 WIB
Program Wiwitan Tandur Pari di Demak. Program ini dilaksanakan untuk membantu persawahan yang tergenang banjir.  (BI Jateng)
Program Wiwitan Tandur Pari di Demak. Program ini dilaksanakan untuk membantu persawahan yang tergenang banjir. (BI Jateng)

AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Bank Indonesia (BI) Jateng, Pemerintah Kabupaten Demak, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jateng & DIY, Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali–Juana melaksanakan kegiatan Wiwitan Tandur Pari sebagai tindak lanjut pemulihan lahan sawah terdampak banjir di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak.

Kegiatan tersebut menandai dimulainya kembali proses tanam padi di lahan yang sempat tergenang banjir. Langkah ini juga mempertegas sinergi lintas instansi untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus menstabilkan harga beras di Jawa Tengah, salah satu lumbung pangan nasional.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menegaskan peran strategis Kabupaten Demak dalam mendukung produksi padi Jawa Tengah maupun nasional.

"Untuk periode Januari–Juli 2025, kontribusi tersebut meningkat menjadi 8,89 persen terhadap produksi Jawa Tengah atau setara 1,41 persen dari produksi nasional," ujarnya.

Ia juga mendorong penguatan koordinasi lintas sektor, termasuk dengan BBWS, BPS, serta dinas terkait pekerjaan umum, agar pemulihan 512 hektare sawah terdampak banjir berjalan efektif.

Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra, menjelaskan beras dalam dua bulan terakhir masuk lima besar penyumbang inflasi Jawa Tengah.

BPS mencatat inflasi Jawa Tengah Juli 2025 mencapai 2,52 persen (yoy), lebih tinggi dibanding inflasi nasional sebesar 2,37 persen (yoy). Secara bulanan, inflasi Jateng sebesar 0,18 persen (mtm) dengan kelompok pangan menyumbang 0,03 persen.

Kenaikan harga pangan, khususnya gabah dan beras, dipicu tekanan pasokan akibat banjir.

"Namun, berkat kerja sama lintas pihak pada Juli lalu, normalisasi saluran irigasi di Karangtengah, Kabupaten Demak sudah mulai menunjukkan hasil positif. Genangan surut, dan petani mulai kembali ke lahan untuk menanam. Pemulihan sawah terdampak banjir di Kabupaten Demak terlaksana melalui sinergi berbagai instansi," ungkap Rahmat.

Pemulihan sawah Demak juga mendapat dukungan sarana dan prasarana dari berbagai pihak. BI Jateng membantu fasilitas pertanian dan operasional alat berat. Dinas Pertanian Jateng menggerakkan tenaga kerja swadaya, brigade pompa, dan dump truck. BBWS Pemali–Juana bersama Dinas PUBMCK Jateng menurunkan excavator dan dump truck.

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jateng & DIY memfasilitasi distribusi BBM, sedangkan Damkar Kabupaten Demak bersama Pemerintah Desa Dukun membersihkan gorong-gorong. Dukungan juga datang dari sektor swasta, seperti PT Corin Mulia Gemilang dan PT NBI yang membantu pengerukan, serta PT Djarum yang melakukan revitalisasi pohon terdampak.

Hasilnya, lahan seluas 231,90 hektare sudah kembali ditanami padi. Sementara persemaian untuk Musim Tanam I tengah dipersiapkan di lahan 223,11 hektare.

"Upaya pemulihan ini tidak hanya menjaga ketersediaan beras di daerah sentra produksi, tetapi juga menjadi penopang stabilitas harga pangan di Jawa Tengah," pungkas Rahmat.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Rekomendasi

Terkini

X