YOGYAKARTA, AYOSEMARANG.COM – Bank Jateng bersama BPJS Ketenagakerjaan menggelar sosialisasi produk Kredit MLT (Manfaat Layanan Tambahan) dan PLO (Personal Loan) kepada perwakilan Divisi SDM seluruh Fakultas Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini di Ruang Multimedia, Lantai 3, Gedung Utama UGM, belum lama ini
Acara ini dibuka oleh Direktur SDM UGM Prof. Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D., yang didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta Rudi Susanto, serta Pemimpin Bank Jateng Cabang Yogyakarta Sambu Dharta Gautama. Sebanyak 125 perwakilan Divisi SDM dari berbagai fakultas turut hadir dalam kegiatan ini.
Pemimpin Bank Jateng Cabang Yogyakarta Sambu Dharta Gautama menjelaskan bahwa sejak 2022, Bank Jateng telah bekerja sama dengan UGM dalam berbagai layanan, seperti penerimaan setoran mahasiswa, magang, penelitian, dan penyediaan kredit pegawai untuk dosen serta tenaga pendidik.
Baca Juga: Pasar Tradisional Itu Asyik, Ada Unsur Rekreasi dan Relasi Antarmanusia
“Produk KPR MLT ini sangat menarik bagi karyawan yang ingin beli rumah namun menginginkan angsuran yang ringan karena jangka waktu kredit sampai dengan 30 tahun dan suku bunga yang lebih terukur karena menggunakan BI 7 Days Reverse Repo Rate plus 3,25%,” ungkap Sambu.
Selain itu, Ketua Tim Analis Konsumtif Cabang Yogyakarta Dimas Raditya menjelaskan bahwa karyawan yang tidak memiliki uang muka dapat memanfaatkan fasilitas Kredit PLO. Fasilitas ini memungkinkan pembiayaan dengan jaminan Surat Keputusan (SK) atau melalui pemotongan gaji.
Baca Juga: UMK Jateng 2025 Pasti akan Naik! Cek Besaran Upah Minimum Sebelum Dinaikkan, Terendah Kabupaten Ini
Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan solusi praktis bagi karyawan UGM untuk memiliki rumah dengan angsuran yang terjangkau. "Sinergitas Bank Jateng, BPJS Ketenagakerjaan, dan UGM ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi karyawan UGM dalam membeli rumah dengan angsuran ringan dengan kredit MLT," tambah Dimas.
Melalui program ini, Bank Jateng memperkuat perannya dalam mendukung kesejahteraan tenaga pendidik, sekaligus memperluas cakupan layanan keuangan di sektor pendidikan.***