JAKARTA, AYOSEMARANG.COM – PT Phapros Tbk (PEHA), salah satu pemain utama di industri farmasi nasional, menargetkan pertumbuhan penjualan lebih dari 20% pada tahun 2025. Target ambisius ini didukung oleh pencapaian positif di kuartal pertama 2025, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 17,23% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada triwulan pertama 2025, Phapros berhasil mencatatkan penjualan senilai Rp 200,67 miliar, naik 17,32% dari kuartal I tahun 2024 yang sebesar Rp 171,04 miliar. Lonjakan tersebut terutama didorong oleh penjualan obat bebas (over the counter/OTC) yang meningkat drastis sebesar 79% YoY, serta segmen obat resep (etikal) yang tumbuh 40%.
Capaian tersebut dipaparkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024. Rapat ini dihadiri oleh pemegang saham yang merepresentasikan 80,98% saham perusahaan. Dalam RUPST, laporan tahunan disetujui tanpa adanya perubahan susunan pengurus perseroan. Bersamaan dengan itu, Phapros juga menggelar Public Expose 2025 yang dihadiri 20 peserta eksternal.
Baca Juga: Masih Bisa Daftar, Ini Cara Mendapatkan BSU BPJS Ketenagakerjaan Juli 2025
Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Phapros Tbk, Ida Rahmi Kurniasih, menilai performa solid di awal tahun menjadi cerminan dari perbaikan mendasar yang telah dilakukan sejak 2024. Menurutnya, capaian ini menjadi sinyal kuat bahwa target pertumbuhan tahunan di atas 20% bukan hal yang mustahil.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Phapros mengandalkan lima strategi utama: memperkuat keuangan, meningkatkan kepuasan pelanggan, mengoptimalkan portofolio produk dan performa bisnis, mentransformasi sistem operasional, serta membangun budaya organisasi yang adaptif dengan peningkatan kualitas SDM.
“Kami percaya diri target 20% akan tercapai, terlebih dengan solidnya sinergi di seluruh lini dan pelaksanaan program kerja yang disiplin serta terpantau ketat,” ujar Ida usai RUPST dan Public Expose pada 30 Juni 2025.
Dalam public expose tersebut, Ida juga menekankan bahwa perluasan pasar ekspor menjadi salah satu fokus utama. Phapros menargetkan kenaikan nilai ekspor sebesar 25% tahun ini dengan menargetkan negara-negara seperti Timor Leste, Kamboja, Filipina, Malaysia, dan Peru. Pada 2026, ekspansi akan menyasar Myanmar dan Papua Nugini.
“Pasar global masih sangat terbuka. Ini membuktikan bahwa produk Phapros telah memenuhi standar kualitas, harga yang kompetitif, serta sistem manajemen mutu yang mumpuni,” imbuhnya.
Dorongan Utama: Inovasi Produk
Efisiensi operasional yang dilakukan selama kuartal I/2025 juga memberikan ruang bagi Phapros untuk terus berinovasi dan memperluas pengembangan bisnis. Perusahaan berencana meluncurkan sembilan produk baru pada 2025, termasuk perluasan lini terapi TB, antibiotik cephalosporin, multivitamin, serta suplemen untuk daya tahan tubuh.
Baca Juga: PSIS Semarang Berikan Sinyal Bakal Datangkan Pemain Asing, Datang Setelah Skuad Lokal Beres
Menurut Ida, bagi perusahaan farmasi seperti Phapros, kehadiran produk baru adalah sumber energi utama untuk terus bertumbuh. Produk-produk ini dikembangkan dalam waktu yang relatif singkat namun tetap memiliki daya saing tinggi, berkat kolaborasi strategis dengan perusahaan multinasional.
Salah satu produk unggulan yang telah diluncurkan pada pertengahan 2024 adalah obat anti tuberkulosis (OAT) dalam bentuk kaplet salut selaput. Formulasi ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien sekaligus mendukung pemerintah dalam menekan penyebaran TB.