AYOSEMARANG.COM -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) kembali menegaskan peran strategisnya dalam memperkuat tata kelola sektor jasa keuangan (SJK), khususnya di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Hal ini dibuktikan melalui keikutsertaannya dalam Forum Governance, Risk and Compliance (GRC) yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin, 7 Juli 2025.
Kegiatan yang diikuti lebih dari 900 peserta secara luring dan daring ini menghadirkan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jateng, Erik Abibon, sebagai salah satu pembicara utama. Kehadiran Bank Jateng menjadi simbol kuat komitmen lembaga keuangan daerah tersebut dalam membangun sistem GRC yang tangguh di industri keuangan regional.
Dalam pemaparannya, Erik menekankan pentingnya integrasi menyeluruh antara governance (tata kelola), risk management (manajemen risiko), dan compliance (kepatuhan) sebagai sistem yang tidak dapat dipisahkan.
"Kami di Bank Jateng meyakini bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya ditentukan oleh pertumbuhan laba, tetapi juga oleh kekuatan tata kelola, efektivitas pengelolaan risiko, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. GRC bukan hanya kewajiban, tetapi budaya yang harus terus ditanamkan dalam seluruh lini operasional," ujar Erik.
Erik juga menegaskan bahwa keterlibatan Bank Jateng dalam Forum GRC ini adalah bukti nyata keseriusan mereka menjadi bagian aktif dari transformasi sektor jasa keuangan yang sehat dan berkelanjutan, khususnya di Jawa Tengah dan DIY.
Forum GRC 2025 ini juga menjadi wadah bagi OJK dalam membangun sistem pengawasan terpadu berbasis model trilini (three lines model). Ketua Dewan Audit OJK dan Anggota Dewan Komisioner, Sophia Isabella Wattimena, menyebut kolaborasi antara pelaku industri keuangan (first line), lembaga profesi penunjang (second line), dan regulator (third line) adalah kunci menciptakan sektor keuangan yang kuat dan berintegritas.
Kepala OJK Jawa Tengah, Hidayat Prabowo, turut menggarisbawahi tantangan global yang kini dihadapi sektor keuangan—mulai dari ketidakpastian geopolitik, disrupsi digital, hingga perubahan iklim. Menurutnya, semua pelaku industri dituntut memperkuat penerapan GRC agar tetap mampu tumbuh dan melindungi kepentingan masyarakat.
Sebagai salah satu bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia, Bank Jateng terus memantapkan posisinya sebagai role model penerapan GRC. Upaya tersebut dilakukan melalui penguatan kontrol internal, transparansi pelaporan, dan pengembangan SDM berkualitas.