5. Periksa kondisi fisik dan mesin
Sebelum membeli, cek kondisi fisik Vespa secara menyeluruh, mulai dari rangka, bodi, kelistrikan, hingga mesin. Jika perlu, ajak teknisi atau teman yang paham soal Vespa untuk membantu menilai kondisi unit.
6. Waspadai modus restorasi fiktif
Banyak kasus penipuan berkedok jasa restorasi, di mana Vespa tidak pernah dikerjakan atau pengerjaannya sangat buruk. Pilih bengkel yang bisa kamu datangi langsung dan punya hasil kerja yang bisa dilihat. Jangan hanya percaya pada foto di media sosial.
7. Buat surat perjanjian jual beli
Meski terdengar formal, surat perjanjian bisa menjadi alat bukti jika terjadi masalah di kemudian hari. Tuliskan dengan jelas detail motor, harga, tenggat pembayaran, serta hak dan kewajiban kedua belah pihak. Gunakan materai dan simpan dokumen dengan baik.
8. Jangan terburu-buru mengambil keputusan
Penipu sering memanfaatkan rasa takut kehilangan kesempatan untuk menekan calon korban agar cepat transfer. Jangan terburu-buru. Ambil waktu untuk berpikir dan pastikan kamu tidak sedang dalam kondisi emosional saat bertransaksi.
9. Laporkan jika menjadi korban
Jika kamu sudah menjadi korban, segera laporkan ke pihak kepolisian. Semakin cepat laporan dibuat, semakin besar kemungkinan pelaku bisa dilacak. Selain itu, laporanmu juga bisa membantu korban lain mendapatkan keadilan.
Membeli atau merestorasi Vespa klasik memang bisa menjadi pengalaman menyenangkan dan membanggakan, asalkan dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Jangan mudah tergiur penawaran manis dari oknum yang tidak jelas identitasnya. Dengan langkah yang tepat dan informasi yang cukup, kamu bisa memiliki Vespa impian tanpa risiko tertipu.