JAKARTA, AYOSEMARANG.COM — Grab Indonesia memperkenalkan layanan darurat terpadu bertajuk Grab Respon Cepat (GERCEP) sebagai upaya memperkuat perlindungan terhadap mitra pengemudi. Inisiatif ini hadir menyusul dinamika aksi penyampaian sikap di sejumlah kota yang berpotensi memengaruhi keamanan dan keselamatan para mitra di lapangan.
Menurut Chief Executive Officer Grab Indonesia, Neneng Goenadi, keselamatan dan dukungan terhadap mitra merupakan prioritas utama perusahaan. “Kami ingin mitra tahu bahwa mereka tidak pernah sendirian. Melalui GERCEP, Grab hadir mendampingi mereka di saat-saat sulit dengan akses layanan darurat yang terintegrasi, mulai dari hotline, bantuan medis, hingga konseling psikologis,” ujarnya dalam konferensi pers, Minggu (31/8/2025).
GERCEP memungkinkan mitra pengemudi mengakses layanan darurat lebih cepat dan terstruktur, terpisah dari penanganan keamanan rutin. Melalui layanan ini, mitra dapat memperoleh bantuan medis, dukungan psikologis, kemudahan operasional, serta pendampingan langsung dari tim Satuan Tugas Grab yang ditempatkan di berbagai kota. Selain itu, sistem notifikasi di aplikasi juga akan memberikan peringatan titik rawan agar pengemudi dapat menghindari jalur berisiko.
Inisiatif ini lahir dari pengalaman nyata di lapangan. Beberapa mitra Grab menjadi korban insiden saat menjalankan tugas, bahkan ada yang meninggal dunia. Grab menegaskan bahwa para mitra bukan hanya rekan kerja, melainkan bagian dari keluarga besar perusahaan. “Kisah-kisah ini mengingatkan kita bahwa GERCEP bukan sekadar soal kelancaran layanan, melainkan wujud solidaritas kemanusiaan,” kata Neneng.
Sebagai bentuk dukungan tambahan, Grab juga memperkenalkan fitur “Traktir Driver” di layanan GrabFood. Fitur ini memungkinkan konsumen membeli menu khusus dari ribuan merchant untuk membantu para mitra pengemudi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Grab menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam memperkuat perlindungan mitra. Upaya itu antara lain melalui edukasi keamanan, kerja sama dengan pihak berwenang, dan evaluasi berkelanjutan atas sistem tanggap darurat. Dengan begitu, mitra diharapkan merasa aman, terlindungi, dan didukung sepenuhnya, baik dalam kondisi normal maupun situasi darurat.***