bisnis

BI dan Pemprov Jateng Luncurkan Gerakan Petani Peduli Inflasi Cabai, Hadirkan Bibit 'Champion 22'

Selasa, 23 September 2025 | 13:00 WIB
BI Jateng dan Pemprov Jateng saat menyambangi petani di Magelang sebagai cara untuk mencegah inflasi lewat komoditas cabai. (BI)

AYOSEMARANG.COM -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan Gerakan Petani Peduli Inflasi Komoditas Cabai Jawa Tengah di GOR Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Senin 22 September 2025.

Acara tersebut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Bupati Magelang, Kepala KPw Bank Indonesia Jawa Tengah, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian RI, OPD provinsi maupun kabupaten, Forkompincam, hingga para Petani Champion Nasional, Lokal, dan Mitra Champion se-Jawa Tengah.

Dalam kesempatan itu, juga diluncurkan bibit cabai unggul “Champion 22” yang lebih tahan terhadap hama.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menekankan pentingnya sinergi 1.000 petani dalam menghadapi tantangan inflasi pangan. Ia mengingatkan konsumsi cabai merah masyarakat mencapai 0,15 kilogram per kapita per bulan.

“Kami permudah dengan kredit bagi petani melalui PT BPR BKK Jateng. Melalui BUMD JTAB (Jawa Tengah Agro Berdikari), kita juga (melakukan intervensi) distribusi cabai agar tidak terjadi kelangkaan dan inflasi di Jateng atau nasional,” kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di sela acara tanam dan panen cabai di Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Senin (22/9/2025).

Ia menambahkan, PT BPR BKK Jateng juga rutin menyalurkan CSR kepada para petani cabai. Selain menjaga harga tetap stabil dan menguntungkan petani, setidaknya ada 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang berpotensi menjadi sentra budidaya cabai.

“Saya sampaikan terima kasih atas kerja bersama dari seluruh masyarakat, mulai dari petani sampai distributor,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyerahkan bantuan CSR kepada koperasi tani sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

Peran Petani dan Koperasi

Kelompok Tani Kembang Sari Magelang menjadi salah satu penerima manfaat. Tanaman cabai rawit yang mereka tanam sejak Agustus 2024 sudah berumur 275 hari dan dipanen sebanyak 55 kali dengan frekuensi setiap lima hari sekali.

Kesuksesan ini turut didukung Koperasi Pancarga Tani Gemilang yang menaungi 2.000 petani dengan total lahan 600 hektare. Dalam enam bulan, koperasi mampu memproduksi rata-rata 3.000 ton cabai.

Bupati Magelang Grengseng Pamuji mengapresiasi dukungan pemerintah provinsi maupun pusat.

“Kehadiran Pak Gubernur adalah kehormatan dan penyemangat. Cabai di wilayah ini sudah dirintis sejak 10 tahun lalu, semoga upaya kita membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan petani,” katanya.

Sementara itu, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Agung Sunusi, menegaskan peran Kecamatan Pakis sebagai sentra utama cabai nasional.

Halaman:

Tags

Terkini