bisnis

Segmentasi dan Digitalisasi Bisnis Jadi Daya Dukung Kinerja Himbara

Kamis, 24 Februari 2022 | 11:18 WIB
Memasuki usia 23 tahun, Bank Mandiri meluncurkan Financial Super App Livin' By Mandiri. (dok Bank Mandiri)


JAKARTA, AYOSEMARANG.COM - Upaya pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan transformasi bisnis utama (core business) sejumlah BUMN termasuk bank-bank Himpunan Milik Negara (Himbara), dinilai oleh sejumlah pengamat ekonomi mulai membuahkan hasil.

Hal tersebut bisa dilihat dari kinerja bank BUMN, seperti: Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN, yang mampu mencatat peningkatan pendapatan dan laba ditengah pandemi Covid-19.

Ekonom dari Lembaga Riset Sigmaphi dan Universitas Indonesia (UI) Telisa Falianty, mengemukakan pertumbuhan kinerja bank pelat merah, memang tak bisa dilepaskan dari kebijakan pemerintah yang melakukan transformasi bisnis bank Himbara.

"Bank-bank BUMN memang diarahkan untuk melakukan spesialisasi pada segmen bisnis tertentu agar profitnya optimal," kata Telisa, Kamis 24 Februari 2021.

Baca Juga: 4 Cara Cek Keaktifan BPJS Kesehatan Terbaru, Bisa Online dan Offline

Tranformasi tersebut, kata dia, memperjelas model bisnis bank Himbara. Contohnya, Bank Mandiri didorong untuk lebih fokus pada pembiayaan korporasi dan wholesale. Lalu, BRI lebih difokuskan menggarap segmen bisnis pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Lantas, BNI fokus menyasar ke bisnis internasional dan BTN difokuskan pada pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR).

Tak hanya transformasi bisnis, bank Himbara juga didorong melakukan digitalisasi bisnis. Menurut Telisa, dalam kondisi pandemi, sektor perbankan masih bisa berjalan karena ditopang oleh digitalisasi.
"Tren digitalisasi adalah keniscayaan. Bank BUMN sudah tepat berinvestasi menjadi digital banking. Hal itu sesuai tren di dunia saat ini dan tuntutan di era new normal," imbuh Telisa.

Seperti diketahui, pada 2021, bank-bank Himbara, berhasil mencetak laba bersih (konsolidasian) sebesar Rp 72,37 triliun. Jika dibandingkan secara tahunan atau year on year (YoY), pencapaian laba bersih bank-bank Himbara tersebut mengalami kenaikan sebesar 78% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 40,66 triliun.

Laba bersih Himbara pada 2020 itu, anjlok lebih dari 47% dari tahun sebelumnya Rp 77,45 triliun, setelah pandemic Covid-19 merebak di negeri ini.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, birunya rapor kinerja bank pelat merah pada 2021, merupakan buah dari hasil transformasi yang dilakukan kementeriannya terhadap segmen bisnis bank pelat merah.

Baca Juga: Industri eWallet dan Paylater akan Tumbuh Pesat di Indonesia

Menurutnya, meski dihadang pandemi Covid-19, kinerja bank Himbara masih bisa ditingkatkan. "Meski menghadapi disrupsi akibat pandemi, kinerja keuangan, operasional, dan sosial yang dilakukan dapat meningkat dengan pesat," kata Erick dalam keterangannya, Senin 21 Februari 2022.

Pendapat senada diungkapkan Teuku Riefky, Ekonom LPEM UI. Ia mengungkapkanm, kinerja bank BUMN pada 2021, terbantu oleh adanya layanan digital banking. Hal ini terutama ketika masyarakat lebih memilih melakukan transaksi perbankan tanpa tatap muka di tengah melonjaknya kasus Covid-19 pada tahun pertama dan tahun kedua pandemi.

Riefky menilai, digitalisasi perbankan memang perlu dilakukan bank Himbara untuk menjaga daya saing bisnis. Alasannya, digitalisasi perbankan memberikan kemudahan jauh lebih besar kepada nasabah.

Halaman:

Tags

Terkini