bisnis

Harga Minyak Dunia Naik, Pemerintah Perlu Ambil Langkah

Rabu, 2 Maret 2022 | 17:50 WIB
Pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi. (istimewa)

 

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Pemerintah harus segera mengambil langkah dalam menyesuaikan harga Indonesian Crude Price (ICP) secara proporsional, termasuk di dalamnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini perlu dilakukan seiring kenaikan harga minyak dunia yang menembus angka 105 dolar AS per barrel akibat perang antara Rusia vs Ukraina.

Pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi mengatakan, kenaikan harga minyak dunia saat ini sangat tidak menguntungkan bagi Indonesia, karena selama ini Indonesia merupakan negara pengimpor minyak. Untuk itu, pemerintah tidak cukup hanya memantau perkembangan saja, tetapi juga harus mengantisipasi dan membuat proyeksi harga minyak yang menjadi dasar dalam mengambil keputusan terkait harga BBM di dalam negeri.

"Kalau pemerintah tidak melakukan penyesuaian harga, Pertamina akan menjual BBM di bawah harga keekonomian, dan ini akan memberatkan APBN," katanya, Rabu 2 Mei 2022.

Baca Juga: Download GTA 5 Gratis Resmi Klik di Sini

Menurut Fahmy, kenaikan harga bisa dilakukan terlebih dulu untuk produk Pertamax Series yang konsumennya berada di kisaran angka 20 persen dari total konsumsi gasoline secara nasional, sehingga tidak akan terlalu mempengaruhi inflasi. Selain itu, saat ini juga merupakan momentum bagi pemerintah untuk menghapus Premium untuk mengurangi beban subsidi APBN.

"Saya rasa ini juga momentum bagi pemerintah untuk menghapus Premium, karena konsumsinya sekarang juga tinggal 5 persen. Itupun hanya di luar Jawa. Ini juga akan mengurangi beban subsidi APBN," ungkap Fahmi.

Terkait dengan harga Pertalite, Fahmy menilai, belum perlu dilakukan penyesuaian, mengingat konsumen Pertalite saat ini masih cukup besar, yang mencapai 70 persen. Jika harga Pertalite dinaikkan, maka hal ini akan berimbas pada inflasi dan daya beli masyarakat.

"Penyesuaian harga harus secepatnya dilakukan, karena eskalasi perang diperkirakan akan panjang, dan saya rasa harga minyak bisa terus meningkat," ujar Fahmy.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko. (istimewa)

Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko menuturkan, masyarakat diharapkan tidak panik terkait dengan kenaikan harga minyak dunia pada saat ini.

Menurutnya, stok bahan bakar minyak di Jawa Tengah masih sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Stok BBM kita rata – rata saat ini selalu di atas tujuh hari terutama untuk BBM jenis gasoline. Dan kita bersama Pertamina selalu melakukan pemantauan untuk memastikan ketersediaan pasokan BBM di masyarakat," terang Sujarwanto.

Sujarwanto menjelaskan, sejumlah faktor yang mempengaruhi harga BBM di dalam negeri diantaranya harga minyak dunia, stabilitas dalam negeri dan permintaan yang terkendali. Untuk itu, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten /kota di Jawa Tengah memastikan akan melakukan pemantauan lebih ketat lagi, guna memastikan tidak adanya penyimpangan distribusi BBM.

Baca Juga: Usai Disentil Jokowi, Polri Disiplinkan WhatsApp Group Personel

Halaman:

Tags

Terkini