AYOSEMARANG.COM -- Dalam kehidupan Masyarakat Jawa memiliki warisan budaya yang beragam.
Termasuk mempercayai bahwa memelihara burung perkutut membawa peruntungan bagi kehidupannya.
Selain peruntungan perkutut juga dianggap menjadi simbol status sosial seseorang.
Baca Juga: Burung Perkutut Peliharaanmu Giras? Mandikan dengan Air Ajaib Ini! Begini Caranya, Dijamin Jinak
Kepercayaan itu telah mendarah daging dan diyakini kebenarannya, hingga ada anggapan sebagai burung yang sakral dan ber-khodam hingga mistis dan memiliki tuah.
Konon masyarakat jawa yang berstatus sosial tinggi, akan mewajibkan dirinya memelihara burung yang satu ini.
Baik sebagai kegemaran atau klangenan dalam Bahasa jawa, hingga dalam penempatan dan sangkarnya.
Selain sebagai klangenan perkutut juga dianggap, sebagai simbol bahwa dia mempunyai derajat yang lebih.
Baca Juga: Dijamin Nurut! Lakukan 3 Cara Ampuh Ini untuk Menjinakkan Burung Perkutut yang Giras
Budaya masyarakat Jawa bahwa kaum lelaki, akan dianggap sebagai pria sejati saat dirinya memenuhi kriteria.
Diantara kriteria tersebut adalah wismo atau rumah, garwo atau isteri, Curigo atau keris, dan turonggo atau kuda.
Dan untuk lebih menyempurnakan kesejatian seorang pria jawa adalah, Kukilo atau memiliki burung perkutut.
Di masa lalu masyarakat Jawa mempercayai bahwa perkutut itu memiliki tuah atau kekuatan mistis.
Baca Juga: Awas Jangan Keliru! Ini Ciri-ciri Burung Perkutut Bangkok, Harap Teliti Sebelum Membeli