bisnis

Penting! Mengulik Problematika Generasi Sandwich dan Cara Mengatasinya

Minggu, 12 Februari 2023 | 20:19 WIB
Cara memutus problem generasi sandwich (Pixabay)

AYOSEMARANG.COM - Dewasa ini publik seakan disadarkan kembali oleh generasi sandwich. Gemboran dari para influencer dan content creator seakan menyadarkan para masyarakat dari berbagai generasi jika mereka mengalami kondisi generasi sandwich. Lalu apa sih generasi sandwich itu?

Menurut Dorothy A. Miller, profesor dari Universitas Kentucky, Amerika Serikat yang telah mencetuskan istilah ini sejak tahun 1981, mendefinisikan generasi sandwich sebagai kelompok individu yang bertanggung jawab atas kehidupan orang tua dan anak-anak mereka. Beban mereka cukup tinggi, karena secara finansial diciptakan secara sengaja atau mungkin tidak sengaja dalam posisi ini.

Jika ditelaah lebih jauh, sebenarnya ada 2 prinsip tentang generasi sandwich ini. Pertama, menganggap anak adalah 'sapi perah' yang dibesarkan dengan harapan dapat dipanen suatu saat nanti. Kedua, anak terpaksa menjadi generasi sandwich karena orang tua sakit atau tidak dapat mencari nafkah karena kekurangan fisik.

Baca Juga: Si Sulung, si Tengah, dan si Bungsu, Mana yang Paling Bertanggung Jawab hingga Manja?

Adapun berdasarkan data yang didapat generasi sandwich terbagi menjadi 3. Pertama, terhimpit kebutuhan finansial orang tua dan anak (traditional sandwich generation). Kedua, orang dewasa usia 30-60 tahun yang terhimpit kebutuhan finansial orangtua, anak, dan cucu (club sandwich generation). Ketiga, orang dewasa yang terlibat dalam perawatan lansia (open faced sandwich generation).

Lantas, bagaimana sih caranya untuk memutus ikatan generasi sandwich ini?

Sandwich generation itu sangat erat kaitannya dengan finansial. Jadi perbaikan utamanya dapat dilakukan disektor ini.

1. Pencatatan keuangan

Mencatat arus kas uang keluar masuk. Buat catatan untuk track keuangan tiap bulan.

Baca Juga: Doa agar Dijauhkan dari Bencana dan Musibah, Insyaallah Dapat Perlindungan

Nantinya, dari catatan ini kamu bisa analisa budget dan keperluan yang bisa dihilangkan. Buat diformat excel agar lebih mudah. Contoh; kurangi jajan atau bawa bekal makanan dari rumah.

2. Financial Planning

Gunakan rumus 40/30/20/10. Apa itu?; 40% untuk kebutuhan, 30% untuk cicilan, 20% ditabung, dan 10% untuk kebaikan atau sedekah.

Usahakan sisihkan menabung di awal. Kalau di akhir, biasanya malah habis terpakai.

Halaman:

Tags

Terkini