SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Tim bola voli putra Palembang Bank Sumselbabel mengalahkan Garuda Jaya lewat tiga set langsung dengan skor 25-23, 25-19, 25-19 dalam laga PLN Mobile Proliga 2025 di GOR Jatidiri Semarang, Minggu 5 Januari 2025.
Dengan kemenangan ini, Palembang Bank Sumselbabel punya modal berharga untuk menatap seri dua PLN Mobile Proliga 2025 yang akan digelar di GOR Tri Dharma, Gresik pada 10-12 Januari mendatang.
Meskipun menang, Bank Sumsel Balbel sempat mendapat perlawanan ketat Garuda Jaya di gim pertama. Kejar mengejar skor terjadi di babak ini.
Namun, anak asuh Iwan dedy itu mampu menuntaskan laga dengan keunggulan 25-23.
Sigit Ardian dan kolega masih solid di gim kedua. Mereka unggul jauh 9-4. Garuda Jaya coba mengejar, namun mereka masih tertinggal hingga technical time out kedua dengan skor 12-16. Setelahnya Palembang terus melesat meninggalkan lawan dengan skor 20-13.
Garuda Jaya coba memberikan perlawanan. Anak asuh Li Qiujiang itu mampu menambah lima poin dan mendekat 18-23.
Namun agresivitas Palembang sulut dibendung, mereka pun menutup gim kedua dengan angka 25-19.
Gim ketiga kembali berjalan ketat. Kedua tim saling kejar mengejar angka di awal babak. Namun Palembang memimpin di technical time out pertama dengan skor 8-6. Garuda belum menyerah, namun serangan yang dibangun selalu gagal menghasilkan poin.
Sebaliknya, Palembang masih tampil konsisten dan terus menambah angka dan membuat mereka unggul jauh 20-11.
Garuda berusaha menjaga jarak, mereka sukses menambah tiga angka menjadi 14-21. Namun Palembang kembali mendulang tiga poin dan unggul 24-15. Pada akhirnya, spike keras Jordan mengakhiri gim tiga 25-15 untuk kemenangan Palembang Bank Sumselbabel.
Usai laga, pelatih Palembang Bank Sumselbabel, Iwan Dedy mengatakan jika masih ada kekurangan dari timnya meski berhasil meraih kemenangan.
"Yang perlu diperbaiki keseluruhan mengutamakan kerjasama tim. Jadi otomatis begitu dapat transisi itu harus ke siapa, itu tadi banyak gagal disitu. Makanya set pertama skor kejar-kejaran karena kita dapat transisi tapi gagal. Chemistry belum ketemu disitu," ungkapnya.
Di sisi lain, Manajer Garuda Jaya, Loudryan Maspaitela tak mampu menutupi kekecewaan usai timnya menelan dua kali kekalahan di Semarang.
"Memang penyakit kita dalam tanda kutip guyon anak-anak takut menang. Seperti kemarin kita sudah leading, begitu set empat nggak bisa menyelesaikan, lalu set kelima faktor mental. Tadi set pertama sebetulnya bisa mengimbangi, tapi set dua set tiga mereka drop," bebernya.