olahraga

Trial Game Dirt 2025 Semarang, Pembalap Saling Adu Cepat Kalahkan Lawan dan Lumpur

Jumat, 23 Mei 2025 | 21:41 WIB
Salah satu aksi pembalap saat menikung dalam trek berlumpur di Lapangan Garnisun dalam Trial Game Dirt 2025. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Medan becek dan berlumpur di Lapangan Garnisun jadi tantangan tersendiri bagi paraa pembalap dalam ajang Ajang Trial Game Dirt (TGD) 2025, Jumat 23 Mei 2025.

Betapa tidak? Dalam trek ini, para para pembalap tampak berjuang keras untuk menaklukan Lapangan Garnisun, bahkan ada yang sampai terjatuh. Namun meski demikian, adu cepat para pembalap bikin kagum penonton ditambah dengan atraksi-atraksi jumpingnya.

Perwakilan promotor Genta Auto & Sport, Abed Nego Antoro mengatakan medan seperti ini memberi dampak besar terhadap strategi balap para peserta.

"Kondisi ini, menjadikan persaingan menjadi lebih ketat. Para pembalap tampil lebih berhati-hati, akibat takut jatuh. Itulah sebabnya, juara bertahan dua tahun berturut-turut 2023 dan 2024, Lantian Juan, masih ada di posisi 10 besar di nomor Free For All Open," ungkapnya.

Baca Juga: 5 Kesalahan Umum yang Bikin Pengajuan KUR BRI 2025 Ditolak, Nomor 3 Paling Sering Terjadi!

Abed menambahkan, perhelatan yang berlangsung selama dua hari ini juga menjadi ajang uji coba regulasi dan desain trek terbaru.

"Secara regulasi masih tetap mengadopsi, seperti tahun-tahun sebelumnya. Catatan waktu tercepat dari semua rider di tiap kelas, akan dikonversi dan diakumulasi sebagai poin," ujarnya.

Kemudian Abed menuturkan, empat kelas dipertandingkan, termasuk tiga kelas unggulan dan satu kelas tambahan FFA Master.

Untuk tahun ini Lapangan Garnisun dia nilai lebih kompleks dengan panjang trek mencapai 800 meter yang dibagi dalam dua putaran, serta ditambah obstacle khas yang menantang.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Wisata Pantai Terbaik di Jawa Tengah yang Wajib Dikunjungi

"Pada putaran perdana ini, bukan perkara mudah untuk menaklukkan Sirkuit Lapangan Garnisun. Pasalnya, di tahun ini ada sejumlah perubahan teknis, mulai dari layout trek, hingga penempatan beragam obstacle yang disesuaikan dengan luas lapangan, maupun lintasan yang memiliki panjang lebih dari 800 meter untuk dua lap itu,” bebernya.

Obstacle yang variatif seperti jumpingan kurma royal, titian kobra, giant table top, hingga jumping tong tak hanya mempersulit pembalap, tapi juga jadi tontonan menarik bagi penikmat motocross.

"Setelah Semarang, gelaran TGD 2025 akan berlanjut ke empat kota lain yakni Sidoarjo, Bandung, Probolinggo, dan Solo," pungkasnya.

Dari sisi pembalap yakni Farudila Adam Taufan jadi pengalaman yang spesial. Pasalnya pembalap asal Malang ini sebelumnya lebih banyak berlaga di Supermoto.

Halaman:

Tags

Terkini