SEMARANG, AYOSEMMARANG.COM - Persiapan pelaksanaan cabang olahraga sepak bola pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2026 mulai dimatangkan.
Ketua Asprov PSSI Jateng AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi menyebut, format kompetisi masih sama seperti sebelumnya, dengan pembagian enam grup dan sistem setengah kompetisi.
“Kalau perencanaan Porprov sepak bola 2026 di Jawa Tengah terbaru, saya rasa belum ada perubahan. Masih sama seperti sebelumnya,” ujar Yoyok dalam Managers Meeting dan Drawing Babak Kualifikasi Sepakbola Porprov Jateng 2026 di Semarang, Senin 13 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, cabang sepak bola akan diikuti 24 tim dari kabupaten dan kota se-Jawa Tengah, termasuk tuan rumah yang otomatis lolos.
Baca Juga: Mau Gaji Besar? Ini Daftar Kota dengan UMK Tertinggi di Jawa Barat Tahun 2025
Untuk dua daerah yakni Kota Semarang dan Kudus tidak masuk penyisihan grup karena untuk Semarang berstatus tuan rumah. Sedangkan Kudus adalah juara bertahan.
Nantinya, tim peserta akan dibagi ke dalam enam grup, dengan masing-masing grup berisi tiga hingga empat tim. Hanya juara grup yang berhak melaju ke babak berikutnya.
“Kita bagi enam grup. Satu grup isinya tiga atau empat, dan yang diambil hanya juara grup,” jelasnya.
Menurutnya, sistem tersebut dipilih dengan beberapa pertimbangan. Pertama, agar biaya keikutsertaan tim menjadi lebih ringan. Kedua, untuk meminimalkan potensi risiko, mengingat beberapa wilayah di Jawa Tengah kerap memiliki tensi tinggi dalam rivalitas sepak bola.
Baca Juga: Atlet Judo Kota Semarang Raih Emas dan Perak di PON Bela Diri 2025 Kudus, Jadi Bekal Porprov 2026
“Di Jawa Tengah ada beberapa daerah yang panas dalam arti konfrontasi antarwilayahnya tinggi. Ini yang coba kita hindari,” ujarnya.
Format pertandingan akan menggunakan sistem homeway setengah kompetisi, yang berarti setiap tim hanya bertemu sekali dalam satu grup.
“Homeway, tapi ketemu sekali. Jadi nanti dikocok, ada yang main sekali, ada yang dua kali,” tambahnya.
Untuk regulasi pemain, panitia menegaskan bahwa batasan usia yang diberlakukan adalah kelahiran tahun 2007, dengan ketentuan pemain wajib ber-KTP daerah asal yang diwakilinya.