"Saya minta bantuan. Supporter harus berusaha mati-matian kasih trust ke manajemen baru. Energi positif kalian bahan bakar utama tim," tutur Agustina.
Selain target jangka pendek bertahan di Liga 2, Pemkot Semarang dan manajemen baru PSIS juga sepakat menaruh perhatian pada pembinaan jangka panjang.
Penguatan Sekolah Sepak Bola (SSB) di seluruh kelurahan di Kota Semarang diproyeksikan menjadi prioritas utama.
"Kita harus jawab, kenapa minim pemain top level lahir dan besar di Semarang? Jawabannya ada di pembinaan usia dini," lanjutnya.
Baca Juga: PSIS Semarang Mulai Bongkar Skuad, Empat Pemain Dilepas Usai Evaluasi Performa Tim
Melalui kolaborasi dengan manajemen baru, jalur pembinaan diharapkan lebih terstruktur, mulai dari SSB hingga tim utama PSIS, bahkan membuka peluang ke level internasional, sehingga ketergantungan pada pembelian pemain mahal dapat dikurangi.
Di sisi lain, manajemen baru PSIS di bawah kepemimpinan Datu Nova Fatmawati menyambut positif dukungan Pemkot Semarang. Fokus utama mereka saat ini adalah menyelamatkan klub dari ancaman degradasi.
"Target kami realistis, bertahan di Liga 2 musim ini adalah langkah pertama. Kami sadar posisi di dasar klasemen, tapi dengan kolaborasi erat Pemkot dan dukungan suporter tulus, kami yakin bisa bangun fondasi kuat untuk bangkit musim depan," ungkapnya.
Audiensi tersebut menjadi momentum awal penguatan komunikasi antara Pemkot Semarang, manajemen PSIS, dan suporter. Sinergi ketiganya diyakini menjadi fondasi penting untuk mengembalikan PSIS sebagai kebanggaan masyarakat Semarang.