psis

PSIS Perbaiki Hubungan dengan Pemkot Semarang, Langsung Bahas Fasilitas Sampai Pembinaan

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:12 WIB
Walikota Semarang Agustina Wilujeng saat bertemu CEO PSIS Semarang Datu Nova Fatmawati serta Komisaris Fariz Julinar Maurisal. (Humas Pemkot)

Tidak hanya berorientasi pada target jangka pendek bertahan di Liga 2, Pemkot Semarang dan manajemen baru PSIS juga sepakat menaruh perhatian pada pembinaan jangka panjang.

Penguatan Sekolah Sepak Bola (SSB) di seluruh kelurahan Kota Semarang menjadi salah satu fokus utama.

"Kita harus jawab, kenapa minim pemain top level lahir dan besar di Semarang? Jawabannya ada di pembinaan usia dini," tegas Agustina.

Kolaborasi dengan manajemen baru diharapkan mampu menciptakan jalur pembinaan dan karier yang jelas, mulai dari SSB hingga tim utama PSIS, bahkan membuka peluang ke level internasional, sehingga ketergantungan pada pembelian pemain mahal dapat ditekan.

Di sisi lain, manajemen baru PSIS di bawah kepemimpinan Datu Nova Fatmawati menyambut baik dukungan Pemkot Semarang. Fokus utama manajemen saat ini adalah menyelamatkan klub dari ancaman degradasi.

Baca Juga: Manajemen Baru PSIS Dapat Restu Wali Kota Semarang, Target Selamat dari Degradasi

"Target kami realistis, bertahan di Liga 2 musim ini adalah langkah pertama. Kami sadar posisi di dasar klasemen, tapi dengan kolaborasi erat Pemkot dan dukungan suporter tulus, kami yakin bisa bangun fondasi kuat untuk bangkit musim depan," tegas Datu Nova.

Pertemuan antara Pemkot Semarang dan PSIS ini menjadi momentum untuk memperbaiki relasi yang sebelumnya sempat merenggang. Hubungan kedua pihak diketahui sempat memanas menjelang tahun politik pada akhir 2023.

Saat itu, PSIS berada dalam pusaran dinamika politik lokal, seiring munculnya rivalitas antara Yoyok Sukawi dan mantan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota Semarang.

Situasi memanas ketika izin penggunaan Stadion Citarum oleh PSIS diduga dicabut oleh Pemkot.

Meski Mbak Ita gagal maju dalam pencalonan, kontestasi berlanjut dengan Agustina Wilujeng sebagai lawan Yoyok Sukawi. Agustina kemudian keluar sebagai pemenang, namun sejak saat itu hubungan Pemkot Semarang dan PSIS kerap dinilai berjalan maju-mundur.

Baca Juga: PSIS Tak Mampu Taklukan PSIM dalam Laga Ujicoba, Jafri Sastra Justru Nilai Skuad Punya Progres

Beberapa waktu lalu, suporter PSIS sempat meminta Pemkot Semarang turun tangan menengahi konflik antara manajemen dan suporter yang tak kunjung selesai.

Namun kala itu, Pemkot menyatakan keterbatasannya dengan alasan PSIS dikelola dalam bentuk perseroan terbatas (PT), sehingga ruang intervensi pemerintah daerah sangat terbatas.

Halaman:

Tags

Terkini