psis

(POKOKMEN PSIS) Pelatih Langganan Mahesa Jenar: Era Sartono Anwar, Cornelis Soetadi dan Bambang Nurdiansyah

Rabu, 2 Maret 2022 | 20:31 WIB
Bambang Nurdiansyah jadi salah satu pelatih PSIS Semarang yang jadi langganan. (Istimewa)



SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Sebelum bergonta-ganti pelatih belakangan ini PSIS Semarang punya beberapa nama pelatih yang jadi langganan.

Pelatih-pelatih ini dikontrak PSIS Semarang dalam beberapa waktu yang lama. Bahkan meskipun sudah tidak bermitra, di beberapa tahun kemudian digunakan kembali kinerjanya.

Ayosemarang.com memilih pelatih-pelatih langganan PSIS Semarang.

Baca Juga: HP Gaming Lenovo Y90 Usung Snapdragon 8 Gen 1, Harga Mulai Rp9 Jutaan

1. Sartono Anwar

Sartono Anwar adalah pelatih PSIS Semarang yang jadi langganan di era 80-an.

Pelatih kawakan ini cukup dikenal untuk PSIS Semarang karena pernah membawa PSIS Semarang juara di tahun 1987.

Dikarenakan integritasnya yang mumpuni, Sartono Anwar bahkan sempat disebut menemukan "Sepak Bola Semarangan" oleh Sumohadi Marsis yang merupakan wartawan olahraga senior di Tabloid Bola.

Sartono Anwar tercatat melatih PSIS Semarang dari tahun 1975 hingga 1987. Lalu ada 2007 Sartono sempat kembali ke PSIS Semarang namun catatannya tidak terlalu mentereng.

Selain sempat sukses di PSIS Semarang, Sartono Anwar sukses membawa Persibo Bojonegoro lolos ISL di tahun 2010.

Baca Juga: Perayaan Nyepi 2022, Wamenag: Nyepi Momentum Amal Beragama dan Berbangsa

2. Cornelis Soetadi

Pelatih ini cukup lama bersama PSIS Semarang.

Soetadi bahkan pernah mengalami menjadi pemain, lalu mendampingi Sartono Anwar dan Edy Paryono di tahun 1990-an.

Dihimpun dari berbagai sumber, Cornelis Soetadi pernah menjadi pelatih kepala tim Mahesa Jenar pada 1985 lalu bersama Sartono Anwar dengan menjadi asistennya.

Soetadi bahkan menemani Sartono Anwar dala merengkuh gelar juara kompetisi Perserikatan 1987 dipersembahkannya untuk PSIS.

Menjadi asisten pelatih mungkin membuat Soetadi membawa berkah. Ketika 1999, Soetadi menemani Edy Paryono meraih juara liga di Manado.

Kemudian di Liga Indonesia pada tahu  2004, ia dipercaya membesut tim utama PSIS Semarang.

Namun sayang, kinerja Soetadi tidak mulus dan di tengah musim digantikan oleh Herry Kiswanto.

Baca Juga: Cara Memikat HRD dengan Membuat CV Menarik di Aplikasi Canva

3. Edy Paryono

Jika Sartono Anwar adalah langganan jadi pelatih di medio 80-an, berbeda halnya dengan Edy Paryono.

Edy Paryono jadi langganan PSIS Semarang di tahun 90-an dan melatih PSIS sejak tahun 94 sampai 1999.

Edy kemudian sempat ditunjuk kembali pada tahun 2008 namun kiprahnya tak lagi emas dan harus diganti di tengah musim.

Pelatih kelahiran Semarang 14 Juli 1954 itu disebut menyamai capaian Sartono Anwar dengan mengantarkan Mahesa Jenar menjuarai Liga Indonesia tahun 1998-1999 dan juara Divisi I tahun 2001.

Trofi yang diraih oleh Edy Paryono itu bukan datang dari skuad yang mewah. Bahkan di tahun itu bisa dikatakan skuad PSIS Semarang pas-pasan, namun di tengah keterbatasan itu justru Mahesa Jenar jadi juara setelah mengalahkan Persebaya Surabaya lewat gol Tugiyo.

Baca Juga: Warganet Keluhkan Layanan BCA Mobile Error

4. Bambang Nurdiansyah

Bambang Nurdiansyah jadi pelatih PSIS Semarang di tahun 2005. Di tahun itu dia langsung mencatat torehan yang baik dengan membawa PSIS Semarang juara 3.

Bambang Nurdiansyah dikenal punya pendekatan yang baik dengan pemain muda. Itulah mengapa di tahun 2008, dia sempat dipilih kembali.

Tahun 2008 adalah ketika PSIS kesulitan finansial meskipun bermain di kasta tertinggi Indonesia Super League (ISL).

Namun di tahun itu Bambang Nurdiansyah gagal membawa PSIS Semarang lolos degradasi.

Baca Juga: Infinix Zero 5G Dirumorkan Siap Rilis di Indonesia, Ini Spesifikasinya

Meski demikian, pelatih yang akrab disapa Banur ini kembali ditunjuk sebagai pelatih di tahun 2019 dalam menggantikan Jafi Sastra yang kurang baik dalam menangani PSIS di Liga 1.

Kerja sama Banur dengan PSIS berakhir setelah berakhirnya kompetisi.

Manajemen PSIS Semarang menunjuk Dragan Djukanovic yang sebelumnya adalah direktur teknik. Sementara Banur memilih cabut dan melatih tim Liga 2, Babel United.***

Tags

Terkini