psis

Joko Darwanto, Punya Banyak Cerita Saat Berseragam PSIS Semarang, dari Pemain Asing Hingga Juara di 1999

Rabu, 13 Juli 2022 | 17:42 WIB
Joko Darwanto saat ditemui di Kantornya PDAM Cabang Pedurungan. Joko punya banyak cerita menarik semasa bermain. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

"Kalau Arliston masih lanjut, tapi kalau Wellington sebetulnya pernah dipanggil tapi badannya gemukan. Mungkin waktu di sana jarang jaga kondisi," kata Joko.

Baca Juga: MP3 Juice Download Video YouTube jadi MP3 Tanpa Aplikasi Kini Makin Mudah

Selain itu, Joko juga bercerita jika pernah mengalami patah jari tangan ketika masih aktif bermain.

Kata Joko patahnya jari itu tidak dia sadari karena terjadi setelah menangkap bola yang tidak begitu kencang.

"Saya rasakan kok sarung tangan saya agak kempes. Ternyata jari saya patah, padahal tidak menerima bola keras," ucap pria tiga anak ini.

Selama bermain, Joko sebetulnya adalah kiper yang penuh nyali.

Dia dijuluki "Cah Edan" karena sering tampil impresif.

Bahkan Joko dinilai sebagai kiper yang ahli ketika satu lawan satu dengan pemain lawan.

Barangkali, dari permainannya yang penuh nyali itulah insiden kecil yang menyebabkan jarinya patah bisa saja terjadi.

Baca Juga: Sinopsis Gadis Kretek, Serial Netflix Adaptasi Novel, Dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Putri Marino

"Tapi saat patah itu nggak lama. Katanya saya suruh istirahat 5 bulan, tapi kok dalam dua bulan sudah sembuh ya saya pakai main," ungkap Joko yang cukup menunjukkan betapa nyalinya tidak main-main.

Di PSIS Semarang, Joko juga termasuk salah satu kiper dalam tim juara di tahun 1999.

Saat itu Joko memang tidak banyak main karena kiper utama diisi oleh I Komang Putra. Namun Joko tetap menjadi saksi banyak hal.

Kata Joko saat itu PSIS cukup beruntung. Sebab kalau dibandingkan Persebaya tentu saja kualitas tim beda jauh.

Misalnya saja mulai dari venue, menurutnya kalau saat itu bermain di Senayan, belum tentu PSIS bisa menang.

Halaman:

Tags

Terkini