AYOSEMARANG.COM -- Tepat pukul 01.00 Waktu Arab Saudi, Pesawat Udara Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 6132 mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, membawa 354 Jemaah Calon Haji (JCH) dan 5 petugas dari Embarkasi SOC 32.
Setibanya di Madinah, para jemaah langsung menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah umrah. Salah satu jemaah yang menarik perhatian adalah Runiti, seorang wanita lansia dari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Runiti baru saja mengalami cobaan berat. Suaminya, Daryono Kasrup Limun (70), wafat di asrama haji Donohudan Boyolali, sehari sebelum keberangkatan mereka ke Tanah Suci.
Baca Juga: Mesin Pesawat Jemaah Haji UPG-05 Rusak, Kemenag Minta Garuda Indonesia Profesional
Meskipun berduka, Ibu Runiti menunjukkan keteguhan hati yang luar biasa. Ia tetap tegar dan bertekad untuk menjalankan ibadah haji sesuai dengan niatnya.
"Harus tegar pak, karena saya mau jalani ibadah haji," kata Ibu Runiti dengan tegar.
Kepergian Daryono meninggalkan luka mendalam bagi Ibu Runiti. Namun, ia tidak sendirian dalam menghadapi situasi sulit ini.
Anak-anaknya yang telah berkeluarga dan jemaah lain dalam kloter memberikan dukungan penuh kepadanya.
Baca Juga: Keterbatasan Fisik Bukan Penghalang, Karsidi Penuh Semangat Jalani Ibadah Haji di Tanah Suci
Ketua Kelompok Terbang (Kloter) SOC 32 Embarkasi Solo, Khabibur Rokhman, mengatakan bahwa seluruh jemaah merasa jika Ibu Runiti adalah keluarga baru yang dititipkan Allah SWT kepada mereka.
"Alhamdulillah, tadi di pesawat beliau senang, gembira dan kemudian siap menjalankan ibadah haji dan umrah. Beliau sudah kami berikan bimbingan, arahan, motivasi, dan semangat untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah sesuai tuntunan sunah Rasulullah," kata Khabibur.