AYOSEMARANG.COM -- Baru-baru ini publik tengah dihebohkan dengan kemunculan bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo yang masuk ke dalam tayangan Azan salah satu stasiun TV swasta milik Hary Tanoesoedibjoo.
Tayangan itu sontak menuai pro dan kontra dari berbagai pihak karena dinilai mempertontonkan politik identitas.
Dalam tayangan tersebut, berawal dengan dibukanya pemandangan alam Indonesia. Kemudian, Ganjar muncul menyambut para jemaah yang akan melaksanakan salat.
Ganjar juga muncul pada saat sedang melakukan wudhu. Dan Dalam tayangan tersebut, Ganjar duduk di syaf depan sebagai makmum.
Tayangan itu pun langsung menjadi perbincangan warganet di medsos X atau Twitter.
Bahkan ada pula warganet yang menanyakan kembali janji soal tidak akan 'bermain' dengan politik identitas.
Merangkum sejumlah sumber, tayangan azan yang menampilkan bacapres Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu sudah ada sejak 5 September 2023 lalu dan tayang di dua stasiun televisi swasta.
PDIP pun turun memberikan klarifikasi nya terkait tayangan adzan yang menampilkan Gajar.
Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan kemunculan Ganjar dalam tayangan tersebut bukanlah sebuah politik identitas dan tidak dibuat-buat.
Lalu bagaimanakah tanggapan MUI?
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Anwar Abbas menilai kemunculan Ganjar dalam tayangan itu merupakan hal yang bagus.
Baca Juga: Ganjar Pranowo di Tayangan Adzan Magrib, Diluar Dugaan MUI Malah Soroti Bagian Ini