nasional

Pesan Hadapi Pemilu dengan Kepala Dingin, Gus Mus Nilai Banyak yang Error di Tahun Politik

Sabtu, 13 Januari 2024 | 11:11 WIB
Gus Mus dalam penampilannya di Semarang. Kyai sekaligus Sastrawan itu memberi pesan penting jelang pemilu. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Gus Mus atau KH Ahmad Mustofa Bisri memberikan pesan penting jelang pemilu dalam acara Silaturahmi Kebudayaan yang digelar Forum Wartawan Pemprov dan DPRD Jateng (FWPJT) di TBRS Semarang, Jumat 12 Januari 2024 malam.

Dalam kesempatan itu Gus Mus meminta masyarakat untuk tetap menghadapi pemilu dengan kepala dingin.

Menurut Gus Mus tingginya tensi dinamika politik jangan sampai merusak persatuan antar masyarakat dan pesta demokrasi penting disikapi dengan tidak berlebihan.

"Dinamika politik terlalu kenceng jadi masyarakat digiring seolah olah kaya sekarang ini. Terlalu nenyikapi berlebih-lebihan nanti akal budi sama nurani kita itu lewat nggak bisa mikir karena terlalu ke sana," ujar Gus Mus.

Lebih lanjut Kyai yang punya banyak karya sastra berupa puisi itu meminta, para pendukung suatu calon untuk tidak menjelek-jelekan satu sama lain. Baginya, persatuan di atas segalanya dan tidak bisa tergantikan oleh apapun.

"Kalau saya hanya memuji yang saya dukung, sampeyan memuji yang sampeyan dukung nggak masalah. Tapi kalo saya saya dukung tapi sambil menjelek-jelekan itu persoalan. Jangan gara-gara ada Pilpres, pemilu kita menjadi renggang, kita harus tetap njaga persatuan Indonesia itu kan pokok. Apa kira-kira prinsip mulia yang melebihi persatuan dan kemanusian," tegas dia.

Tidak hanya itu Gus Mus juga menyoroti adanya budayawan yang kini terlibat politik praktik. Ia menyebut itu manusiawi, dan hal yang biasa.

"Seniman kan manusia juga kan manusia juga, ustadz juga ada yang eror juga, kan manusiawi sekali. Tapi kan kita harus ikut berupaya, supaya jangan semuanya eror.

Gus Mus sendiri menegaskan menegaskan dirinya enggan berpolitik praktis dengan cara apapun.

Selama ini, dirinya juga tidak mendeklarsikan diri mendukung salah satu peserta pemilu.

"Mereka akan mundur sendiri karena diisin-isin wong (dipermalukan), karena semua orang tau saya nggak bisa ditarik tarik kemana mana. Jadi kalau ada yang klaim ditarik saya, akan diguyu (ditertawakan) wong akih (orang banyak), karena saya nggak bisa ditarik tarik oleh siapa pun kecuali sama seniman, karena seniman nggak pake neko-neko kan, dia pakai rasa saja," kata Gus Mus.

Tags

Terkini