nasional

M. Qodari: Peran dan Kontribusi Sabam Sirait dalam Karir Politik PDIP Membawa Megawati Jadi Presiden

Jumat, 19 Januari 2024 | 20:22 WIB
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari. (Istimewa)

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, memberikan tanggapannya terkait keputusan pengunduran diri politisi senior PDIP, Maruarar Sirait, yang telah menjadi perbincangan hangat belakangan ini.

Pengunduran diri Ara, demikian Maruarar Sirait biasa disapa, terjadi pada Senin (15/1/2024) lalu. Ia mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP ke DPP PDIP dan diterima oleh Wasekjen PDIP, Utut Adianto.

M. Qodari dalam sebuah podcast di kanal YouTube Panangian Simanungkalit, secara tegas menyoroti latar belakang Ara sebagai anak dari Sabam Sirait, seorang tokoh penting dalam pendirian Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan memiliki kontribusi besar dalam karir politik Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Ketua Umum Projo: Maruarar Sirait Resmi Mundur dari PDIP, Menguatkan Kesetiaan Terhadap Jokowi

"Sebagai anak dari Sabam Sirait, yang merupakan salah satu pendiri PDI pada tahun 1973 dan menjabat sebagai sekjen dari partai tersebut, Ara memiliki kaitan keluarga yang kuat dalam politik Indonesia," ujar Qodari dalam podcast tersebut 19 Januari 2024.

Menurut Qodari, peran Sabam Sirait sangat signifikan dalam membawa Megawati ke PDI dan membantu karir politiknya hingga mencapai jabatan Wakil Presiden ke-8 dan kemudian Presiden ke-5 di Indonesia.

"Pak Sabam adalah orang yang membawa Bu Mega (Megawati) ke PDI. PDI sendiri adalah kelanjutan dari partai sebelumnya yaitu PNI. Jika tidak ada kontribusi dari Pak Sabam, mungkin Bu Mega tidak akan mencapai posisi yang sekarang ini," ungkap Qodari.

Qodari menekankan bahwa tanpa keterlibatan dari Sabam Sirait, Megawati mungkin tidak akan memiliki momentum untuk menjadi tokoh politik yang dihormati seperti sekarang ini.

Baca Juga: Capres Ganjar Pranowo Beri Tanggapan atas Pengunduran Diri Maruarar Sirait dari PDIP

"Bayangkan jika Pak Sabam tidak membujuk Bu Mega untuk bergabung dengan PDI, mungkin Bu Mega akan tetap menjadi ibu rumah tangga atau tidak akan dapat mencapai kesuksesan politik yang sama seperti sekarang ini," tambahnya.

Sabam Sirait sendiri mengawali karir politiknya dengan menjabat sebagai pejabat Sekretaris Jenderal Partai Kristen Indonesia (Parkindo) pada 1963-1967, dan kemudian menjadi sekjen dari 1967 hingga 1973. Pada tahun 1973, ia turut mendirikan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan menjabat sebagai sekjen partai tersebut selama tiga periode hingga 1986.

Keterlibatan Sabam Sirait dalam membawa Megawati ke dunia politik sangat berarti, terutama karena pada era 1980-an, situasi politik Indonesia melarang keluarga Soekarno untuk terlibat dalam politik.

Kisah peran Sabam Sirait sebagai penggerak karir politik Megawati Soekarnoputri menunjukkan kehebatan dan pengaruhnya dalam membentuk arah politik di Indonesia.

Baca Juga: Antisipasi Bencana saat Pemilu, KPU diminta Kordinasi dengen Pemkab Kendal

Halaman:

Tags

Terkini