SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Menjelang tutup tahun, Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Jawa Tengah I terus mengupayakan pencapaian target pajak 2024.
Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah I Nurbaeti Munawaroh menyatakan optimitis target penerimaan pajak tahun ini akan tercapai. Berdasar capaian kinerja penerimaan hingga 30 November 2024 telah mencapai 36,19 triliun atau sebesar 85,11 persen dari target akhir tahun sebanyak Rp42,5 triliun.
"Dalam satu bulan terakhir di tahun 2024 ini seluruh jajaran Kanwil DJP Jateng I bekerja keras untuk bersama sama mencapai target yang sudah dicanangkan," ungkap Nurbaeti Munawaroh di sela-sela acara Riung Media yang dilangsungkan di Resto Tuntrum Semarang, Senin 2 Desember 2024. Kegiatan diikuti oleh 30 wartawan dari berbagai media di Jawa Tengah.
Secara keseluruhan penerimaan per jenis pajak masih didominasi PPN dan PPnBM serta PPh Non Migas. Capaian ini masih tumbuh 12,67% dari capaian tahun sebelumnya (yoy). Jenis pajak yang paling mendominasi tinggi pertumbuhannya adalah PPh Migas, disusul dengan PBB dan BPHTB.
Sektor yang masih mendominasi adalah Industri Pengolahan dengan peranan total kontribusi sebesar 47,90% atau sejumlah Rp 17,14 triliun. Sedangkan sektor dengan pertumbuhan penerimaan pajak tertinggi dicapai oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran yang tumbuh hingga 19,00%.
Untuk capaian kepatuhan formil penyampaian SPT Tahunan Tahun 2024, Kanwil DJP Jawa Tengah I berhasil mencatatkan realisasi hingga 107,65% atau 873.349 SPT dari target yang ditetapkan yaitu sejumlah 720.880 SPT.
Capaian realisasi tertinggi pada KPP diraih oleh KPP Pratama Semarang Timur dengan realisasi kepatuhan hingga 120,13%, disusul oleh KPP Madya Semarang sebesar 119,76% dan KPP Pratama Semarang Selatan sebesar 119,35%. Kepatuhan yang tinggi ini tidak lepas dari peran semua pihak yang telah ikut mensukseskan gelaran SPT Tahunan pada awal tahun.
Selanjutnya, untuk kinerja penegakan hukum baik pemeriksaan, penyidikan hingga penagihan, per November 2024 Kanwil DJP Jawa Tengah I berhasil mencatatkan penerimaan pajak sebesar Rp865,7 miliar yang terdiri dari pemeriksaan pajak sejumlah Rp608,1 miliar dan penagihan pajak sebesar Rp257,6 miliar.***