internasional

Tiga Perwira TNI Jadi Lulusan Terbaik Sesko DSCSC Bangladesh

Rabu, 11 Desember 2024 | 08:05 WIB
Tiga siswa Defence Servis Commend and Staff College (DSCSC) didampingi atase pertahanan Indonesia untuk Bangladesh Kolonel Inf Imam Setiawan berfoto bersama di depan Gedung Mirpul Hall DSCSC. (istimewa.)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM- Tiga perwira TNI berhasil menjadi lulusan terbaik di Sesko Defence Services Command and Staff College (DSCSC) Dhaka, Bangladesh.
Bahkan, salah satunya, yakni Mayor Inf Arief Rahman Hakim Wambrauw berhasil meraih penghargaan Coin Of Excellence Studies dari Kepala Angkatan Darat Bangladesh Jenderal Syafiudin Ahmed.

Penghargaan ini diberikan karena Mayor Arief dinilai sebagai siswa mancanegara yang berprestasi dan aktif dalam menjalin kebersamaan dalam berkomunikasi di antara para siswa serta menguasai kosa kata dalam bahasa Bangladesh.


"Setelah lulus dari Defence Service Command and Staff College ( DSCSC) Bangladesh, selain mendapat gelar Master Of Security System (MSS), saya juga mendapatkan penghargaan Coin of Exelent Studen dari Komandan Sekolah DSCSC Mayjen Faizur Rahman atas rekomendasi Kasad Bangladesh Jenderal Syafiudin Ahmed, "' papar Mayor Arief, yang biasa dipanggil ARH, belum lama ini.

Dalam pendidikan Sesko selama 11 bulan di Dhaka Bangladest tersebut, Mabes TNI mengirim tiga siswa. Dua personel dari Angkatan Darat, yakni Mayor Inf ARH, Mayor Arm Ariando Satria putra, dan dari Angkatan Udara (AU) Mayor Adm Suhendrawan Ika.
Ada kebanggaan pada diri ARH dan dua siswa dari Indonesia, usai menerima penghargaan Coin of Exelent Student yang diserahkan langsung oleh Komandan Sekolah DSCSC Mayjen Faizur Rahman.

Jenderal bintang dua itu mengaku, terkesan dengan prestasi tiga perwira dari Indonesia ini. Sebab, dalam setiap sesi kegiatan selalu semangat dan membawa aura positif bagi siswa yang lain.
Pendidikan DSCSC di Bangladesh diikuti banyak negara. Tercatat ada 26 negara yang mengirimkan wakilnya, jumlahnya ada 57 personel.
Selama mengikuti pendidikan, mereka dikenalkan metode pembelajaran yang baru, mulai dari kedisiplinan, kemiliteran, dan budaya.

"Semua siswa di Sesko sangat mengapresiasi pendidikan yang telah dijalani. Antarsiswa mancanegara seperti keluarga besar, saling mendukung, berdiskusi, dan bertukar pengalaman. Hubungan baik ini diharapkan bisa terus berlanjut, usai para siswa kembali ke negaranya masing-masing,” papar ARH yang mengaku kangen untuk main bola lagi di klubnya New Sphinx Semarang.

Ketika ditanya apa pengalaman mengesankan selama menjalani pendidikan, ARH mengaku, pada awal Agustus lalu dia sempat khawatir, karena situasi Dhaka, Bangladesh rusuh dan terjadi people power, dimana Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri. Namun, ternyata kondisi genting tersebut tidak berpengaruh dengan pendidikan di Sesko. "Selama terjadi konflik, alhamdulillah tidak terlalu berpengaruh. Karena kami berada di kompleks militer dan pihak sekolah menjamin keamanan siswa mancanegara dan keluarganya."

Menyinggung soal sarana prasarana mengingat seluruh keluarganya diboyong, menurut bapak tiga putra yang tergabung dalam Army Family itu mengatakan, tidak ada masalah, semua fasilitas tersedia dengan baik. "Asrama, sekolah internasional tertata dan tersedia dengan baik. Semua ada di dalam kompleks. Jadi, anak-anak mudah untuk belajar, berinteraksi, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, " ungkap mantan Danramil Semarang Barat dan Pasintel Kodim 0733 Kota Semarang itu.

Saat ini, ARH bersama keluarga masih berada di Jakarta untuk melaporkan kegiatan hasil pendidikannya ke Mabes TNI. Usai dari Jakarta rencananya ARH dan keluarga akan pulang ke Semarang untuk melaporkan hal yang sama kepada Dandim Semarang dan Pangdam IV Diponegoro.

Mantan Wadanyon Banteng Reiders 400 itu menyatakan sangat bersyukur pendidikan telah selesai dijalaninya dengan lancar dan kembali ke Tanah Air dengan selamat. Selanjutnya, dia masih menunggu telegram Rahasia (TR) dari Mabes TNI dan Mabesad terkait dengan penempatan tugas selanjutnya.***

Tags

Terkini