AYOSEMARANG.COM -- Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengungkapkan alasannya tidak menunjukan ijazah asli dari Universitas Gajah Mada (UGM) secara terbuka ke masyarakat.
Hal itu diungkapkan melalui tim kuasa hukumnya yang diwakili Firmanto Laksana Pangaribuan.
Firmanto menjelaskan, langkah tidak memperlihatkan ijazah Jokowi ke publik sebagai bentuk ketertiban sosial bukan untuk menghindar atau menutup-nutupi.
"Bapak (Jokowi) memperlihatkan ke wartawan, karena memang tidak ada kewajiban memperlihatkan kepada semua orang. Tapi itu bukan karena sembunyi, justru karena ingin melindungi rakyat dari kegaduhan yang tak perlu," ujarnya saat hadir dalam program Rakyat Bersuara di iNews TV, dikutip Kamis 22 April 2025.
Baca Juga: Alumni UGM Tantang Kampus Tunjukkan Ijazah Asli Jokowi: Ini Pembodohan Rakyat!
Menurutnya, Jokowi hanya memilih untuk tenang menghadapi persoalan yang menyeret namanya ini.
"Ini bukan soal ijazah lagi, tapi soal logika hukum. Yang nuduh malah enggak bisa buktiin, yang dituduh malah dipaksa klarifikasi. Itu anomali," sambungnya.
Firmanto mengatakan, Presiden ke-7 Indonesia itu tidak mau menanggapi masalah ini dengan emosi.
"Sikap beliau ini bisa jadi contoh. Jangan semua ditanggapi dengan emosi. Ada waktunya rakyat melihat mana yang tenang dan mana yang gaduh," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi bertemu dengan tim kuasa hukumnya di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa 22 April 2024, sekitar pukul 15.40 WIB.
Baca Juga: Curi Pakaian Dalam Wanita di Kos Semarang, Wajah Pelaku Terekam Jelas di CCTV!
Pertemuan tersebut terjadi sekitar 20 menit. Setelah itu, Jokowi keluar restoran dengan menenteng map berwarna cokelat.
Dibelakangnya juga terlihat tim kuasa hukum yang juga membawa map yang sama.
Dalam pernyataannya, Jokowi menyerahkan masalah dugaan ijazah palsu kepada tim kuasa hukum,