AYOSEMARANG.COM -- Pemprov Jateng mendorong percepatan operasional Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di wilayahnya. Hingga saat ini, dari total 8.523 koperasi yang telah berbadan hukum, tercatat 562 koperasi sudah aktif beroperasi.
"Saat ini 562 koperasi sidah beroperasi. Mudah-mudahan nanti juga menjadi piloting (percontohan) untuk koperasi yang lainnya," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, usai mengikuti Konsolidasi dan Percepatan Operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Kantor Gubernur Bali, Jumat 8 Agustus 2025.
Sumarno menjelaskan, rapat tersebut mendorong setiap provinsi membentuk dan berkoordinasi dengan satuan tugas (satgas) percepatan untuk operasional KDMP.
Baca Juga: Tukang Parkir di Bubakan Semarang Tusuk Orang Gara-Gara Rp 2 Ribu, Sempat Cengengesan saat Ditangkap
"Ini menjadi sesuatu yang strategis. Hari kami dapat berbagai informasi untuk percepatan operasional. Tadi juga dipertemukan dengan berbagai mitra, seperti ID Food, Pertamina, perbankan, dan Himbara. Termasuk langkah-langkah kerjasamanya," katanya.
Dalam waktu dekat, Pemprov Jateng akan menindaklanjuti hasil rapat tersebut dengan pemerintah kabupaten/kota. Pembahasan akan mencakup kebutuhan modal, pelatihan pengurus, kerja sama dengan berbagai pihak, hingga penentuan komoditas yang akan dijual.
"Jadi koperasi ini tidak hanya sekedar berdiri, akan tetapi nanti benar-benar bisa operasional sesuai dengan tujuan dibentuknya," ucap Sumarno.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan rapat tersebut bertujuan memastikan terbentuknya satgas percepatan operasional koperasi di seluruh provinsi.
Baca Juga: Dijual Rp 11.500 Perkilo, Warga Serbu Gerakan Pangan Murah di Kendal
"Karena ini kerja besar ya. Kalau dulu koperasi sendirian, sekarang dikerjakan oleh semua kementerian, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota. Gotong-royong, semua terlibat, termasuk BUMN. Jadi kita pastikan hari ini sudah terbentuk hampir 100% satgas baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota," katanya.
Melalui satgas ini, Zulkifli menargetkan terbentuk 15.000 unit KDMP pada bulan ini. Ia juga meminta agar dilakukan pendataan fasilitas infrastruktur di tiap desa atau kelurahan yang bisa dimanfaatkan menjadi outlet koperasi maupun gudang penyimpanan barang.
"Cari apa yang bisa dimanfaatkan, apakah kantor desa, kantor kelurahan ataukah balai desa. Kalau memang tidak ada baru boleh membangun tempat baru," katanya.