nasional

Asrama Putri Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani Situbondo Ambruk, Kemenag Turun Tangan

Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:14 WIB
Asrama Putri Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani Situbondo Ambruk, Kemenag Turun Tangan

AYOSEMARANG.COM -- Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan duka mendalam atas peristiwa ambruknya atap salah satu ruang asrama putri di Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Kejadian tragis tersebut terjadi pada Kamis dini hari, 30 Oktober 2025, sekitar pukul 00.30 WIB.

Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang diduga menjadi penyebab utama runtuhnya atap asrama berukuran sekitar 48 meter persegi itu.

Saat insiden terjadi, sebanyak 19 santri putri tengah berada di dalam ruangan.

Sebagai bentuk kepedulian, Kemenag akan menyalurkan bantuan sebesar Rp200 juta untuk renovasi bangunan asrama yang ambruk.

Bantuan tersebut akan diserahkan langsung oleh Direktur Pesantren, Basnang Said, pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, dalam pernyataannya di Jakarta pada Rabu, 29 Oktober 2025, menyampaikan rasa belasungkawa mendalam kepada keluarga besar pesantren.

"Kami sampaikan duka cita atas peristiwa ini. Insya Allah Kemenag akan beri bantuan Rp200 juta dan itu akan diantar langsung oleh Direktur Pesantren pada Kamis besok," sambungnya.

Dijelaskan Suyitno, berdasarkan laporan Kankemenag Situbondo, atap asrama putri Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani ambruk pada hari ini, pukul Kamis 00.30 WIB.

Saat itu, kondisi cuaca hujan deras disertai angin kencang. Luas ruangan asrama putri itu sekitar 48 m2.

"Saat kejadian, dalam ruang asrama yang ambruk itu ada 19 santri putri. Mereka langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat oleh KH. Muhammad Hasan Nailul Ilmi beserta pengurus pondok pesantren," papar Suyitno.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ada 11 santri putri yang luka. Sebanyak enam santri mendapat penanganan di Puskemas Besuki.

Sementara empat orang diperiksa di RSUD Besuki (2 orang rawat jalan, sedangkan 2 orang opname). Ada 1 orang yang dirawat di RSIA Jatimed.

"Ada satu santri putri yang meninggal dunia atas nama Putri Helmikia Okta Viantika. Almarhumah meninggal sekitar pukul 05.37 WIB di RSIA Jatimed dan dikebumikan pada pukul 08.00 WIB," sebut Suyitno

Halaman:

Tags

Terkini