nasional

Ketum Laskar Santri Nusantara Singgung PBNU dan Gusdurian Halangi Pengukuran Bendungan Bener Wadas

Kamis, 10 Februari 2022 | 14:20 WIB
Ketum Laskar Santri Nusantara Singgung PBNU dan Jaringan Gusdurian Halangi Pengukuran Bendungan Bener Desa Wadas (ist)

PURWOREJO, AYOSEMARANG.COM -- Tragedi Wadas Purworejo masih menjadi pembahasan hangat hingga akhir-akhir ini.

Peristiwa yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, terjadi kericuhan saat akan dilakukan pengukuran sehingga polisi mengamankan 64 warga yang kontra.

Sehingga proses pengukuran masyarakat yang menginginkan tanahnya dilakukan pengukuran sebagai proyek bendungan bener terganggu.

Ketua umum DKN Laskar Santri Nusantara, Didik Setiawan, menilai, sering kali jaringan akar rumput Nahdliyin dimainkan segelintir tokoh untuk melawan proyek-proyek nasional pemerintah.

Baca Juga: IPW Nilai Tindakan Polisi ke Warga Wadas Mirip Zaman Orde Baru

"Mencoba melihat jejak digital contohnya sosok tokoh Alissa yang saat ini menjadi Ketua PBNU dulu mendesak pabrik semen raksasa PT Semen Indonesia di Jawa Tengah untuk dihentikan kegiatan pembangunan, padahal pembangunan untuk proyek nasional sangat membutuhkan itu, sampai ahirnya efek dari perlawanan tersebut mengakibatkan sosok kiai masuk penjara," jelasnya kepada Ayosemarang.com, Kamis 10 Februari 2022.

Didik yang juga Waketum DPP Pemuda Tani HKTI mendukung pembangunan Bendungan ini yang direncanakan akan mengaliri lahan sawah seluas 15.069 hektare sudah full comply. Hal ini sesuai dengan program pemerintah untuk memperbanyak waduk guna mendukung proyek ketahanan pangan untuk kedaulatan pangan Indonesia.

Baca Juga: 6 Poin Pernyataan Muhammadiyah Kecam Tindakan Represif Aparat ke Warga Desa Wadas

Didik meyakini pemerintah sudah mengukur semua dampak lingkungan atau sosial dengan baik bersama jajaran kementerian lingkungan hidup.

"Proyek ini adalah cita-cita mulia untuk indonesia bebas dari impor pangan 'Masak ditolak, atau ditunda', sifat provokatif itu akan berbahaya jika mereka digerakkan untuk melawan hukum, Didik setiawan mengingatkan untuk melakukan gerakan yang cerdas, jangan sampai tragedi Kiai Aziz Surokonto terulang kembali dan keluarga korban yang merasakan, tempuhlah jalur hukum yang baik dan benar," ujarnya.

Baca Juga: Temui Warga Desa Wadas, Gubernur Ganjar Pranowo Minta Semua Jaga Kerukunan

Ia menilai jangan sampai proyek strategis nasional yang punya tujuan baik demi kedaulatan pangan indonesia justru ditunggangi sebagai batu sandungan salah satu bakal calon presiden 2024.

"begitu juga jangan sampai akar rumput nahdliyin hanya dijadikan alat para pelaku importir pangan untuk melawan ihtiar kedaulatan pangan Indonesia," harap dia.

Tags

Terkini