Bagaimana Akhir dari Peristiwa Kelam G30S PKI? Simak Selengkapnya

photo author
- Jumat, 23 September 2022 | 13:33 WIB
Banyak yang penasaran bagaimana setelah berakhirnya peristiwa G30S PKI ini yang menewaskan 7 perwira bangsa sampai akhirnya ditemukan jenazah mereka. (Pikiran Rakyat)
Banyak yang penasaran bagaimana setelah berakhirnya peristiwa G30S PKI ini yang menewaskan 7 perwira bangsa sampai akhirnya ditemukan jenazah mereka. (Pikiran Rakyat)

AYOSEMARANG.COM – G30S PKI atau Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi tragedi yang kelam membuat duka seluruh rakyat Indonesia pada 1965.

Lantaran, tragedi ini telah menewaskan 7 perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).

Ke-7 perwira itu dijemput paksa, diculik, ditembak di tempat, disiksa, bahkan jasadnya dimasukkan ke dalam sumur tua di Lubang Buaya sekejam itu oleh para anggota dan simpatisan PKI.

Baca Juga: Diduga Jadi Dalang, Berikut Keterlibatan CIA dalam Tragedi G30S PKI

Para korban pun saat ini dikenang sebagai Pahlawan Revolusi atas jasanya mempertahankan martabat bangsa Republik Indonesia.

7 korban tersebut yaitu Letjen. Ahmad Yani, Mayjen. R. Soeprapto, Mayjen. Harjono, Mayjen. S. Parman, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo, dan Lettu CZI Pierre Andries Tendean.

Akhirnya, kedaulatan pertahanan Indonesia lah yang memenangkan peristiwa itu, di bawah pimpinan Mayjen Soeharto yang pada saat itu menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), pasukan G30S PKI dinyatakan menyerah dan kalah.

Langkah penumpasan dimulai pada 1 Oktober 1965, TNI berusaha menetralisasi pasukan-pasukan G30S PKI itu yang menduduki Lapangan Merdeka.

Selain itu, Mayjen Soeharto pun memberikan tugas kepada Kolonel Sarwo Edhi Wibowo untuk merebut kembali gedung RRI dan Pusat Telekomunikasi, tugas itu pun selesai dalam waktu yang singkat dan tanpa pertumpahan darah.

Baca Juga: Andalkan Unisoc T612, Layakkah Realme Narzo 50i Prime Disebut HP Gaming Murah 1 Jutaan Terbaik?

Dengan dikuasainya RRI dan Telekomunikasi, pada jam 20.00 WIB Soeharto mengumumkan bahwa sudah terjadi perebutan kekuasaan oleh gerakan 30 September 1965, beliau juga menyampaikan bahwa Presiden Soekarno dan Menko Hankam/KASAB Jenderal A.H. Nasution dalam keadaan selamat.

Operasi penumpasan berlanjut pun ke kawasan Halim Perdanakusuma pada 2 Oktober 1965, tempat pasukan G30S mengundurkan diri dari kawasan Monas.

Dari keterangan Polisi Sukitman yang berhasil lolos dari penculikan PKI, Soeharto dan pasukannya itu akhirnya dapat berhasil menemukan jenazah para Jenderal.

Setelah ditemukan, tepat pada 5 Oktober 1965, jenazah para Jenderal dan Lettu Pierre Tendean tersebut kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X