Saat ini, bangunan yang tersisa hanya bagian badan dan kaki candi yang bverbentuk batur, sementara bagian atapnya telah musnah.
Pada bagian kaki candi relatif utuh dengan dilengkapi dua buah tangga. Sedangkan sebagian badan candi telah runtuh dan menyisakan sedikit susudan batu.
Hal yang menarik dari Candi Kesiman Tengah adalah pada bagian kaki candi dihias relief Samudramanthana, yang merupakan salah satu kisah terkenal dalam kepercayaan Hindu.
Samudramanthana berkisah tentang pengadukan lautan susu menggunakan Gunung Mandara sebagai tongkat pengaduknya.
Hal ini dilakukan oleh para dewata bekerja sama dengan Asura (makhluk sejenis raksasa) untuk mendapatkan air keabadian, tirta amerta.
Namun, dewa menggunakan tipu daya sehingga bisa mengambil amerta dari Asura.
Relief ini memiliki beberapa makna, di antaranya yakni pentingnya kerja sama dan kekompakan tim dalam mencapai tujuan yang sama.
Selain itu, menepati janji adalah hal yang tidak boleh dilupakan, sebab sekali berkhianat akan mendatangkan malapetaka. Baik dan buruk dalam bersikap bukan takdir, tetapi sebuah pilihan.
Relief Samudramanthana di Candi Kesiman Tengah tampaknya tidak dibuat oleh pihak kerajaan.
Gaya pengukirannya sangat kaku, seperti mozaik gaya seni Aztek di Amerika.
Karena itu, para ahli menduga bahwa relief tersebut merupakan karya dari para petapa yang mendirikan bangunan suci peribadatan ini.
Itulah informasi mengenai Candi Kesiman Tengah. Semoga bermanfaat.(*)