Stalaktit dan stalakmit yang bertemu dan memenuhi ruangan, yang menyerupai untaian kain warna-warni yang menjuntai dari atap hingga lantai.
Bukan itu saja keindahan yang akan pengunjung dapatkan dalam gua ini, namun banyak lagi keindahan lain dan memiliki ciri khas sendiri-sendiri.
Sehingga masing-masing memiliki sebutan seperti selo adi citro buwono, selo jengger bumi, selo citro cipto agung, selo bantaran angin, dan masih banyak lagi.
Untuk menelusuri gua ini setidaknya memerlukan waktu 1,5-2 jam, namun tidak usah khawatir karena semua akan terbayar oleh keindahan istana bawah tanah ini.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Sejarah di Jogja, Ini 5 Objek Wisata dan Situs yang Wajib Kamu Kunjungi
Pengelola gua, dalam hal ini Pemerintah Daerah Pacitan, telah menyiapkan berbagai fasilitas seperti pagar pengaman, kipas angin, tangga, dan penerangan.
Keunikan lain di Goa Gong adalah adanya batu yang berkilau bak permata, bentangan batu layaknya marmer, dan juga mata air yang disebut Sendang Bidadari.
Goa Gong yang berlokasi di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan ini buka setiap hari mulai pukul 07.00-17.00 WIB dengan harga tiket antara Rp5.000-20.000.
Baca Juga: Cepogo Cheese Park, Cukup ke Boyolali tapi Berasa Healing ke Eropa!
Demikian sekelumit tentang Goa Gong, istana bawah tanah yang berada di Pacitan, sebagai rekomendasi destinasi wisata musim liburan akhir tahun.***