AYOSEMARANG.COM -- Oli mesin merupakan komponen penting bagi kelancaran dan performa mesin kendaraan, baik motor maupun mobil.
Oli berfungsi sebagai pelumas, pendingin, dan pembersih komponen mesin dari kotoran dan residu.
Oleh karena itu, mengganti oli mesin secara berkala adalah hal yang penting untuk dilakukan.
Mengganti oli mesin motor atau mobil secara teratur adalah salah satu kunci untuk memastikan kendaraan Anda tetap beroperasi dengan baik dan memiliki umur panjang.
Namun, banyak pemilik kendaraan yang masih bingung tentang kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli mesin.
Baca Juga: 7 Keunggulan Samsung A55 5G yang Harganya Lagi Terjun Bebas
Artikel ini akan membahas berbagai faktor yang mempengaruhi waktu penggantian oli mesin dan memberikan panduan praktis untuk menjaga performa kendaraan Anda.
1. Pedoman dari Pabrikan
Langkah pertama dalam menentukan waktu penggantian oli adalah merujuk pada buku manual kendaraan Anda. Pabrikan kendaraan biasanya memberikan rekomendasi interval penggantian oli yang didasarkan pada uji coba dan penelitian yang telah mereka lakukan.
Umumnya, interval penggantian oli berkisar antara 5.000 hingga 10.000 kilometer atau setiap 3 hingga 6 bulan, tergantung mana yang lebih dulu tercapai. Namun, interval ini bisa berbeda untuk setiap jenis kendaraan dan tipe oli yang digunakan.
2. Jenis Oli yang Digunakan
Jenis oli yang Anda gunakan juga mempengaruhi frekuensi penggantian. Ada dua jenis utama oli mesin, yaitu oli mineral dan oli sintetis. Oli mineral, yang berasal dari bahan bakar fosil, biasanya memiliki masa pakai yang lebih pendek dibandingkan oli sintetis.
Oli sintetis, di sisi lain, dibuat melalui proses kimia yang kompleks sehingga lebih tahan lama dan stabil pada suhu tinggi. Jika Anda menggunakan oli sintetis, Anda mungkin bisa memperpanjang interval penggantian oli hingga 10.000 kilometer atau lebih.
Baca Juga: Retak di Speedometer Bisa Hilang Cuma Pakai Oli Doang? Mengejutkan! Begini Caranya