3. Kondisi Berkendara
Kondisi berkendara Anda juga berpengaruh besar terhadap kapan sebaiknya mengganti oli mesin. Jika Anda sering berkendara dalam kondisi lalu lintas padat, melakukan perjalanan pendek, atau sering mengemudi di medan yang berat, Anda perlu mengganti oli lebih sering.
Kondisi-kondisi ini menyebabkan mesin bekerja lebih keras dan oli lebih cepat kotor. Sebaliknya, jika Anda lebih sering berkendara di jalan tol dengan kecepatan stabil, interval penggantian oli bisa lebih panjang.
4. Tanda-tanda Fisik Oli yang Perlu Diganti
Selain mengikuti pedoman pabrikan dan mempertimbangkan kondisi berkendara, penting juga untuk memeriksa kondisi fisik oli secara berkala. Beberapa tanda bahwa oli sudah perlu diganti antara lain:
- Warna oli yang berubah menjadi hitam pekat.
- Tekstur oli yang terasa lebih kental atau berpasir.
- Bau oli yang terbakar.
- Volume oli yang berkurang drastis.
5. Pengaruh Suhu dan Lingkungan
Iklim dan suhu lingkungan juga memainkan peran penting dalam menentukan frekuensi penggantian oli. Jika Anda tinggal di daerah dengan suhu ekstrem, baik sangat panas maupun sangat dingin, oli mesin cenderung lebih cepat terdegradasi.
Suhu ekstrem dapat menyebabkan oli kehilangan viskositas dan kemampuan pelumasannya lebih cepat. Oleh karena itu, dalam kondisi seperti ini, penggantian oli mungkin perlu dilakukan lebih sering.
Mengganti oli mesin secara berkala dengan memperhatikan jarak tempuh, kondisi oli, dan tanda-tanda kerusakan adalah kunci untuk menjaga performa mesin dan memperpanjang usia kendaraan. Pastikan untuk menggunakan oli yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan lakukan penggantian oli di bengkel resmi atau terpercaya.