AYOSEMARANG.COM -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali mengalami pelemahan. Hari ini, nilai 1 dolar AS hampir menyentuh angka Rp17.000, tepatnya Rp16.797 per 13 April 2025. Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi pelaku pasar dan masyarakat yang aktif dalam aktivitas investasi, termasuk emas.
Melemahnya rupiah biasanya berkaitan erat dengan kondisi global, seperti inflasi di negara maju, kebijakan suku bunga The Fed, hingga ketegangan geopolitik. Dalam situasi seperti ini, banyak masyarakat mulai mempertimbangkan instrumen investasi yang lebih aman dan stabil nilainya, salah satunya adalah emas.
Namun, muncul pertanyaan penting: kapan waktu yang tepat untuk membeli emas?
Emas dan Nilai Tukar
Emas seringkali dijadikan aset lindung nilai atau safe haven, terutama saat nilai mata uang sedang tertekan. Ketika dolar menguat dan rupiah melemah, harga emas dalam rupiah biasanya ikut naik. Hal ini membuat emas tampak kurang menarik dibeli pada saat kurs dolar tinggi, karena harganya terbilang mahal.
Baca Juga: 7 Pantangan Makanan bagi Penderita Batu Empedu yang Perlu Diperhatikan, Jangan Salah Lagi!
Akan tetapi, dalam jangka panjang, emas tetap menjadi pilihan menarik karena nilainya cenderung naik seiring waktu dan relatif stabil di tengah gejolak ekonomi.
Kapan Waktu Terbaik Membeli Emas?
1. Saat Harga Stabil atau Turun Secara Signifikan
Jika memungkinkan, beli emas ketika harga sedang stabil atau mengalami penurunan sementara. Perhatikan grafik harga emas dan tren dolar AS terhadap rupiah.
2. Ketika Ada Kepastian Kenaikan Inflasi
Saat inflasi diperkirakan naik, nilai uang akan menurun, dan emas sering kali menjadi pilihan utama. Membeli emas sebelum inflasi melonjak bisa menjadi langkah cerdas.
Baca Juga: Daftar Harga HP Infinix Terbaru April 2025, Mulai Sejutaan Spesifikasi Kencang Fitur Segudang
3. Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)