AYOSEMARANG.COM -- Bagi sebagian pengemudi, kejadian mobil overheat di tengah perjalanan bisa menjadi pengalaman yang sangat menjengkelkan dan bahkan menegangkan. Apalagi jika situasinya terjadi di jalan yang jauh dari bengkel, minim sinyal, atau pada saat cuaca sangat panas. Dalam kondisi darurat seperti itu, sebagian orang mungkin tergoda untuk terus memaksakan mobilnya berjalan sejenak, setidaknya sampai menemukan bengkel atau tempat yang lebih aman untuk berhenti.
Namun, keputusan untuk tetap menjalankan mobil yang sedang overheat bukanlah tindakan yang bijak. Memang terlihat seperti solusi cepat, tetapi tindakan ini bisa menimbulkan kerusakan serius pada mesin dan komponen penting lainnya. Bahkan dalam waktu singkat, kerusakan yang terjadi bisa menjadi sangat mahal dan memerlukan perbaikan besar-besaran.
Overheat pada mobil bukan hanya sekadar naiknya suhu mesin, tapi bisa menjadi indikator awal dari berbagai masalah yang lebih kompleks, seperti kegagalan sistem pendingin, kerusakan radiator, hingga potensi kebocoran oli atau air radiator. Maka dari itu, penting bagi setiap pengemudi untuk memahami risiko besar yang mengintai saat mobil overheat tetap dipaksa berjalan. Dalam artikel ini, akan dibahas secara rinci tentang apa yang sebenarnya terjadi jika mobil overheat dipaksa tetap melaju, serta solusi terbaik yang bisa dilakukan agar tidak memperparah kondisi kendaraan.
Baca Juga: Resmi Masuk Indonesia, Ini 6 HP Tecno Terbaru 2025: Ada Pova 7, Spark 40 Pro, hingga Pova Curve 5G
Apa Itu Overheat pada Mobil?
Overheat adalah kondisi di mana suhu mesin mobil meningkat di atas batas normal operasional, biasanya akibat masalah pada sistem pendingin. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari air radiator yang habis, radiator bocor, kipas pendingin tidak berfungsi, thermostat macet, hingga pompa air yang rusak. Jika tidak segera ditangani, overheat dapat merusak berbagai komponen vital dalam mesin.
Apa yang Terjadi Jika Mobil Overheat Dipaksa Jalan?
Memaksa mobil untuk tetap berjalan dalam kondisi overheat sangat berbahaya dan dapat mempercepat kerusakan mesin. Berikut beberapa risiko besar yang bisa terjadi:
1. Kerusakan gasket kepala silinder
Gasket kepala silinder bisa terbakar atau rusak karena suhu ekstrem. Jika ini terjadi, oli mesin dan air radiator bisa tercampur, menyebabkan kerusakan menyeluruh pada sistem pelumasan dan pendinginan.
2. Kepala silinder melengkung atau retak
Panas berlebih bisa membuat kepala silinder atau blok mesin mengalami pemuaian berlebihan hingga retak. Ini adalah salah satu kerusakan paling mahal karena memperbaikinya memerlukan pembongkaran total mesin.
Baca Juga: Kapan Tagihan Listrik PLN Keluar? Cek Jadwal, Batas Pembayaran, dan Cara Bayarnya di Sini
3. Oli pelumas kehilangan fungsi
